(Vibiznews – Forex) – Pergerakan mata uang utama dunia di perdagangan forex akhir periode bulan Agustus hari Jumat (31/08) terpantau retreat dari bullish perdagangan sebelumnya yang rebound. Dolar tidak mampu melanjutkan momentum rebound terhadap rival-rivalnya sekalipun terdapat sentimen positif dari ketegangan perdagangan AS-China.
Langkah dolar AS akhir pekan yang sedang menuju posisi pelemahan secara mingguan masuki pekan kedua berturut tampaknya akan semakin kuat dengan pergerakan di sesi Asia. Perdagangan sebelumnya dolar mampu bergerak bullish dengan dukungan dari beberapa rilis data ekonomi positif dan pernyataan Trump.
Dari laporan beberapa media massa, Presiden AS Donald Trump siap untuk meningkatkan perang perdagangan dengan China dan telah mengatakan kepada pembantunya bahwa dia siap untuk mengenakan tarif lebih dari $200 miliar lebih untuk impor Cina.
Indeks dolar AS yang menunjukkan kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau sedang berada di posisi 94.65 yang telah turun 0,07% atau 0,07 poin. Pada awal sesi Asia dibuka pada posisi 94.70 dan sempat mencapai posisi tinggi di 94.77.
Untuk perdagangan hingga sesi malam menurut analis Vibis Research Center, dolar diperkirakan sulit untuk melanjutkan jalur rebound sebelumnya dikarenakan pada sesi Amerika terdapat sentimen negatif dari rilis data PMI Chicago.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang