(Vibiznews – Forex) Kekuatan Dolar AS diredam pada hari Kamis sore (06/09) oleh penguatan mata uang kawasan Eropa, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif lebih lanjut atas impor China.
Trump dapat mengenakan retribusi lebih dari $ 200 miliar lebih banyak terhadap impor China pada hari Kamis ketika periode komentar publik tentang tarif baru berakhir. Hal tersebut mungkin akan memberikan dukungan terhadap dolar, yang telah menjadi surga utama bagi investor yang mencari perlindungan dari konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Keuntungan dolar AS pada hari Kamis diredam dan pada 0800 GMT diperdagangkan secara luas di 95.110.
Tertahannya kekuatan dolar AS karena keuntungan yang dibuat oleh sterling dan euro setelah Bloomberg melaporkan pada hari Rabu bahwa Jerman akan menerima perjanjian yang kurang rinci tentang hubungan masa depan Inggris dengan Uni Eropa untuk mendapatkan kesepakatan Brexit yang dilakukan.
Pound menyerahkan sebagian keuntungannya setelah Jerman mengatakan posisinya di Brexit tidak berubah dan pada hari Kamis dengan sterling diperdagangkan naik 0,1 persen pada $ 1,2923.
Analis mengatakan Dolar AS terus menghadapi tekanan sisa dari pound yang melambung di tengah spekulasi terbaru atas Brexit. Berapa lama penguatan ini bisa bertahan masih harus dilihat, tetapi itu mendorong pembelian kembali mata uang Eropa lainnya seperti Euro dan Franc Swiss untuk saat ini.
Federal Reserve Amerika Serikat telah terus meningkatkan suku bunga sejak akhir 2015, memberikan dukungan kepada dolar.
Dolar AS naik lebih dari 6 persen terhadap para pesaingnya selama enam bulan terakhir telah memukul mata uang negara-negara berkembang dengan keras.
Indeks mata uang negara berkembang diperdagangkan pada lebih dari satu tahun terendah di tengah kekhawatiran mata uang tersebut akan terpukul oleh konflik perdagangan global karena secara negatif mempengaruhi ekonomi berorientasi ekspor mereka.
Peso Argentina, yang telah kehilangan lebih dari 50 persen nilainya tahun ini, melihat jeda yang jarang dalam kerugian semalam.
Membantu memulihkan kepercayaan investor, Menteri Ekonomi Argentina Nicolas Dujovne mengatakan pada hari Selasa bahwa dia percaya kesepakatan untuk mengeluarkan pencairan awal dari perjanjian pinjaman siaga $ 50 miliar dengan IMF dapat diajukan ke dewan pada akhir bulan.
Peso Argentina ditutup naik lebih dari 1 persen pada 38,52 per dolar pada hari Rabu.
Di tempat lain, dolar Australia 0,15 persen lebih rendah pada $ 0,7185.
Seperti hari sebelumnya, ketika data produk domestik bruto yang kuat tidak memberikan banyak daya angkat, indikator ekonomi Kamis tidak mampu menopang Aussie.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya Dolar AS berpotensi lemah dengan menguatnya mata uang Eropa. Aksi profit taking juga bisa terjadi setelah dolar AS terus meningkat.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group