(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia merosot pada hari Rabu sore (12/09) terpicu berita bahwa China akan membuat permintaan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) untuk menjatuhkan sanksi kepada AS.
Indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,27 persen menjadi ditutup pada 22.604,61, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan mengakhiri hari perdagangan sebagian besar datar.
Di Australia, indeks ASX 200 ditutup sedikit lebih rendah di 0,06 persen, karena sektor keuangan tergelincir 0,39 persen.
Di wilayah China Raya, indeks Hang Seng Hong Kong kembali merosot, turun 0,29 persen pada 26345.04.
Pasar di China daratan juga melanjutkan tren penurunan untuk hari ini, dengan indeks Shanghai ditutup 0,33 persen lebih rendah di sekitar 2.656,11 sementara indeks Shenzhen merosot 0,407 persen untuk mengakhiri hari perdagangan di sekitar 1,403.60.
Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones mengakhiri hari perdagangan sekitar 114 poin lebih tinggi hingga ditutup pada 25.971,06. Indeks Nasdaq naik 0,61 persen menjadi ditutup pada sekitar 7,972.47 sementara indeks S & P 500 naik sekitar 0,37 persen untuk mengakhiri hari di 2.887,89.
Pada hari Selasa, terungkap bahwa China akan mendekati WTO pekan depan untuk meminta ijin dapat menjatuhkan sanksi terhadap AS. Pertemuan, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 21 September, datang di tengah meningkatnya ketegangan antara dua kekuatan ekonomi di masalah perdagangan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan Jumat lalu bahwa ia siap untuk mengenakan lebih banyak tarif pada $ 267 miliar impor China ke Amerika.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia berpotensi lemah dengan meningkatnya lagi ketegangan perdagangan AS-China.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group