(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro naik pada akhir perdagangan Kamis dinihari (13/09) sebelum pertemuan Bank Sentral Eropa, menekan dolar AS karena para pedagang tetap khawatir tentang konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Pedagang berusaha untuk keluar dari beberapa taruhan bearish pada mata uang tunggal, yang jatuh lebih awal pada hari Rabu pada laporan bahwa pembuat kebijakan ECB akan memangkas perkiraan pertumbuhan mereka pada pertemuan mereka pada hari Kamis, kata analis.
Juga, kepala eksekutif Uni Eropa Jean-Claude Juncker menyerukan euro untuk menantang dolar sebagai mata uang utama di dunia.
Kelemahan dolar membantu pasar negara berkembang pulih dari kerugian mereka sebelumnya dengan rupee India mencapai titik terendah sepanjang waktu.
Pada jam 2:43, euro naik 0,3 persen menjadi $ 1,1634. Indeks yang melacak dolar AS terhadap euro, yen, sterling dan tiga mata uang lainnya turun 0,4 persen pada 94,87.
Sebelumnya Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga produsen secara tak terduga turun 0,1 persen pada Agustus, menandai penurunan pertama dalam 1,5 tahun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dolar AS berpotensi lanjutkan pelemahan dengan penguatan mata uang sainagnnya. Namun jika malam nanti data inflasi AS terealisir meningkat, dapat mendukung dolar AS.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group