(Vibiznews – Index) – Saham Asia menyentuh level yang lebih tinggi pada hari Jumat karena adanya langkah-langkah positip oleh Amerika Serikat dan China untuk menyelesaikan sengketa perdagangan yang sengit diantara mereka dan kenaikan suku bunga yang tajam di Turki yang dilanda krisis mendukung risk appetite global.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4 persen pada awal perdagangan, mengikuti kenaikan di Wall Street semalam. Saham Australia naik 0,5 persen, sementara indeks saham Jepang Nikkei naik 0,9 persen.
Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,57 persen pada Kamis, S & P 500 naik 0,53 persen dan Nasdaq Composite bertambah 0,75 persen.
Saham di seluruh dunia telah mendapat dukungan oleh berita tentang kemungkinan putaran pembicaraan baru antara Washington dan Beijing, bahkan ditengah perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yang tampaknya sedang meningkat.
Ketidakpastian di sekitar ketegangan perdagangan disorot oleh Bank Sentral Eropa, yang pada Kamis mempertahankan kebijakan tidak berubah seperti yang diharapkan dan memperingatkan bahwa risiko dari proteksionisme semakin menonjol.
Bank sentral Turki membantu untuk mendukung sentimen di pasar negara berkembang, yang melakukan kebijakan yang jarang terjadi yaitu menaikkan suku bunga acuan sebesar 625 basis poin, menjadi 24 persen.
Krisis mata uang baik yang terjadi di Turki dan Argentina telah memicu kekhawatiran penularan di pasar berkembang selama beberapa minggu terakhir, mulai dari Indonesia sampai ke India dan Afrika Selatan.
Setelah naik setinggi 6,01 terhadap dolar, lira melemah sedikit menjadi 6,1340 pada awal perdagangan Asia.
Imbal hasil pada Treasury 10-tahun AS terus menggoda dengan naik mendekati tingkat 3 persen, naik menjadi 2,9700 persen dibandingkan dengan penutupannya di 2,964 persen pada Kamis.
Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun, lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga Fed yang lebih tinggi, menyentuh 2,7524 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 2,756 persen.
Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun jatuh Kamis setelah data harga konsumen AS menunjukkan kenaikan kurang dari yang diharapkan pada bulan Agustus, dan tekanan inflasi yang juga tampak melambat, kondisi tersebut dapat memperlambat kecepatan Federal Reserve untuk menaikan suku bunga.
Euro bergerak datar di $ 1,1688 setelah naik pada Kamis setelah komentar dari Presiden ECB Mario Draghi yang berfokus pada fundamental domestik yang sehat, termasuk pertumbuhan yang cepat dalam pekerjaan dan kenaikan upah.
Pound diperdagangkan pada $ 1,3114 Pada hari Kamis, Bank of England mempertahankan kebijakan moneternya ditengah kekuatiran akan kemajuan kesepakatan tentang Brexit, sebulan setelah menaikkan biaya pinjaman untuk kedua kalinya dalam lebih dari satu dekade. Dolar naik 0,08 persen terhadap yen ke 112,01.
Minyak mentah AS adalah 0,4 persen lebih tinggi pada $ 68,88 per barel ketika Hurricane Florence mendekati pantai timur AS, minyak mentah Brent juga naik 0,4 persen, menjadi $ 78,48 per barel.
Emas bergerak lebih tinggi, di pasar spot spot memperoleh 0,16 persen $ 1202,31 per ounce.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang