Eskalasi Perang Dagang Masih Gelisahkan Pasar Asia Pasifik

643

(Vibiznews – Index) – Saham Asia rebound pada Selasa karena pasar China terbukti tahan terhadap putaran baru tarif dari Amerika Serikat meskipun suasana berhati-hati karena investor bersiap untuk menghadapi eskalasi ketegangan lebih lanjut antara dua raksasa.

Di pasar berjangka Eropa tampak siap untuk menghadapi awal yang tenang. Indeks Eurostoxx 50 STXEc1 dan Dax FDXc1 Jerman melemah 0,2 persen sementara FTSE futures FFIc1 turun sedikit.

Investor gelisah setelah Presiden AS Donald Trump memberlakukan 10 persen tarif tambahan atas impor China benilai $ 200 miliar, dan memperingatkan dengan tegas akan mengenakan lebih banyak produk jika China mengambil tindakan pembalasan.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang memangkas kerugian awal dengan naik 0,3 persen sementara Nikkei Jepang .N225 berakhir 1,4 persen lebih tinggi.

Saham China melonjak rebound dan indeks saham-saham unggulan CSI300 melonjak 1,9 persen, dengan beberapa investor bertaruh bahwa Beijing akan meningkatkan investasi di pembangunan jalan raya dan jembatan untuk mengimbangi dampak dari salvo tarif terbaru dari Trump.

Dipasar mata uang, indeks dolar beringsut lebih rendah ke 94,438. DXY meskipun greenback menguat pada 112,23 melawan yen Jepang, naik 0,4 persen.

Dolar Australia AUD merosot sebanyak 0,5 persen ke dekat terendah 2-1 / 2 tahun terakhir, kemudian berubah arah dan terakhir naik 0,5 persen pada $ 0,7212.

Euro EUR = naik 0,2 persen menjadi $ 1,1704.

Nilai tukar di pasar lepas pantai CNH bertahan dengan kuat, perdagangan terakhir di 6.861 per dolar.

Ketegangan perdagangan China-AS yang meningkat telah menekan yuan tetapi para pelaku pasar menahan diri dari pengujian yang agresif karena takut pihak berwenang akan segera melakukan intervensi pasar.

Diperkirakan Investor “secara spontan” melikuidasi posisi yuan jangka pendek mereka, yang mengangkat yuan lepas pantai dari intraday low.

Harga minyak jatuh karena kekhawatiran meningkatnya ketegangan perdagangan dapat menurunkan permintaan global untuk minyak mentah.

Minyak mentah berjangka AS CLc1 turun 21 sen menjadi $ 68,70 per barel sementara patokan internasional Brent futures LCOc1 kehilangan 35 sen menjadi $ 77,70 per barel.

Emas juga melemah, dengan harga spot XAU = turun 0,1 persen pada $ 1,199.2 per ounce.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here