(Vibiznews – Forex) – Memulai perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (20/09) posisi kekuatan dollar AS terhadap banyak mata uang utama lainnya masih melemah melanjutkan trend bearish perdagangan sebelumnya. Melemahnya permintaan dolar dikarenakan pasar waspada dengan dampak eskalasi krisis dagang AS-China.
Terpantau indeks dolar terhadap sekumpulan enam mata uang utama pada waktu ini turun 0,05 persen pada 94,50, sedangkan perdagangan semalam ditutup turun 0,12% pada posisi 94.54. Pagi ini indeks dibuka pada posisi 94.55 dan sempat turun ke posisi 94.49.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Cina dan Amerika Serikat terjerumus ke dalam perang dagang setelah Presiden Donald Trump memungut tarif untuk $200 miliar barang-barang China. Kemudian China membalasnya dengan akan memungut tarif untuk US$ 60 miliar barang AS. Namun terjadi eskalasi dengan ketetapan tarif oleh AS sebesar 10 persen untuk saat ini, sebelum naik menjadi 25 persen pada akhir 2018.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research memperkirakan dollar kembali diburu sekalipun hingga sesi Eropa masih kurang menarik dikarenakan pasar lebih memilih memburu saham. Pada sesi Amerika terdapat rilis data ekonomi yang dapat memberikan pemikat bagi dollar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang