(Vibiznews – Forex) – Mata uang Jepang “safe-haven”, yen, sedikit lebih tinggi pada Senin karena para investor bereaksi terhadap berita bahwa China telah membatalkan pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat, sebagaimana putaran tarif terbaru akan berlaku.
Dolar Australia pukulan awal setelah China juga memanggil duta besar AS di Beijing dan menunda pembicaraan militer sebagai protes terhadap keputusan AS untuk menjatuhkan sanksi terhadap sebuah badan militer China.
Putaran kedua pengenaan tariff sebesar 10 persen atas nilai ekspor China senilai $ 200 miliar ekspor China yag mulai berlaku pada hari Senin.
Pergerakan mata uang ada dalam rentang yang sangat tipis karena bursa saham Tokyo libur dan dolar hanya sedikit naik menjadi 112,54 yen, setelah sebelumnya sempat berada di 112,28.
Aussie merangkak kembali ke ¥ 81,84, setelah penurunan awal ke 81,34, tetapi masih turun 0,23 persen terhadap dolar AS yaitu di $ 0,7272.
Euro ditahan di $ 1,1745, sementara dolar stabil terhadap sejumlah mata uang pada 94,214 karena investor melihat ke depan untuk kenaikan suku bunga hampir pasti dari Federal Reserve pada hari Rabu mendatang.
Dolar masih lebih baik dari pound yang pada hari Jumat mengalami penurunan satu hari tertajam sejak Juni tahun lalu di tengah keraguan tentang kesepakatan Brexit.
Perdana Menteri Inggris Theresa May pada hari Jumat mengakui bahwa pembicaraan dengan Uni Eropa telah menemui jalan buntu setelah para pemimpin blok menolak rencananya.
Pemimpin oposisi Jeremy Corbyn mengatakan pada hari Minggu ia akan mendukung referendum Brexit kedua jika Partai Buruhnya memilih untuk melanjutkan langkah itu, menimbun tekanan lebih lanjut pada Perdana Menteri Theresa May.
Sterling terakhir berada di $ 1,3077, jauh di bawah level tertinggi yang dicapai pada minggu lalu yaitu di $ 1,3297.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang