(Vibiznews – Index) – Pasar di seluruh dunia terus berkutat mengenai apa yang akan terjadi di masa depan bagi hubungan AS dengan China, karena kedua negara besar itu gagal menghadapi kesepakatan dalam perdagangan. Hari Senin ini adalah hari putaran tarif terbaru – atas produk dari AS dan China – mulai berlaku, menambah kegelisahan ke pasar, karena investor mempertanyakan apa artinya ini bagi kedua negara di kemudian hari.
Sementara itu, hubungan Inggris dengan Uni Eropa tetap tegang antara kedua kelompok dan di dalam sistem partai politik Inggris itu sendiri. Pekan lalu di KTT di Austria, para pemimpin Uni Eropa menolak rencana “Checkers” Perdana Menteri Theresa May, yang menyatakan bahwa lebih banyak yang harus diperiksa ketika menyangkut perdagangan dan perbatasan Inggris dengan Irlandia.
Berita terakhir, pemimpin partai Buruh yang merupakan partai oposisi Inggris, Jeremy Corbyn menyatakan bahwa ia akan mendukung referendum Brexit kedua jika partainya memutuskan untuk melanjutkan langkah ini. Partai itu dapat mengadakan pemungutan suara pekan ini tentang apakah kemungkinan referendum publik kedua yang potensial harus tetap di atas meja, jika May gagal untuk meluluskan proposal mengenai keluarnya Inggris dari Uni Eropa melalui parlemen.
Comcast memenangkan lelang untuk pengambilalihan perusahaan penyiaran Inggris, Sky pada Sabtu, dimana perusahaan ini telah mengajukan tawaran yang lebih tinggi terhadap Twenty-First Century Fox, dalam lelang tiga putaran yang menempatkan dua organisasi media terbesar Amerika berhadapan satu sama lain.
Sementara itu, menteri perminyakan Arab Saudi menolak tuduhan-tuduhan baru-baru ini oleh Presiden Donald Trump bahwa OPEC mencoba untuk mendorong harga minyak mentah lebih tinggi, ketika berbicara kepada wartawan pada Minggu di Komite Pemantau Bersama (JMMC) di Aljazair.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang
