(Vibiznews – Index)- Perdagangan saham hari Selasa (25/09) di bursa saham kawasan Asia berakhir mixed dengan indeks Nikkei dan Kospi yang berhasil cetak keuntungan. Kondisi perdagangan dipengaruhi oleh telah diberlakukannya tarif impor AS untuk China awal pekan ini.
Bursa saham Jepang rally karena para pedagang kembali ke meja mereka setelah libur panjang akhir pekan. Indeks Nikkei 225 melonjak 325,87 poin atau 1,4 persen menjadi 23.420,54, penutupan tertinggi sejak 1 Februari. Indeks Topix naik 31,27 poin atau 1,8 persen menjadi 1.759,88, yang merupakan kenaikan terbesar dalam enam bulan.
Kekuatan di pasar Jepang datang di tengah harapan Perdana Menteri Shinzo Abe akan kembali memenangkan masa jabatan ketiga sebagai ketua partainya pada hari Kamis pekan ini.
Bursa saham Seoul ditutup lebih tinggi dengan harapan bahwa China dapat menggunakan stimulus untuk mendukung perlambatan ekonomi. Indeks Kospi naik tipis 5,97 poin atau 0,3 persen menjadi 2.308,98 dipimpin oleh kenaikan saham sektor teknologi, baja dan kimia.
Bursa saham Australia turun tipis karena penurunan harga emas dan tembaga di tengah kekhawatiran atas perselisihan perdagangan AS-Cina yang menekan saham pertambangan. IndeksS & P / ASX 200 turun 23,50 poin atau 0,4 persen menjadi 6.161,50, dan Indeks Semua saham Ordinaries berakhir turun 24,40 poin atau 0,4 persen pada 6.269,50. Saham tambang masuk zona merah namun saham perbankan justru kebalikannya.
Untuk perdagangan saham China, indeks bursa Hong Kong Hang Seng turun ke posisi 27499.39 yang telah turun 454.19 poin atau 1.62%. Demikian tekanan terjadi pada bursa Shanghai dengan indeks anjlok 0,58% atau 16,35 poin ke posisi 2781,14.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang