(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham kawasan Asia sebagian besar ditutup lebih rendah pada hari Selasa (02/10), dengan beberapa bursa memangkas keuntungan awal setelah membuka lebih tinggi. Indeks banyak dibuka positif merespon berita bahwa AS dan Canada telah mencapai kesepakatan perdagangan baru yang disebut Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).
Anjloknya beberapa indeks tersebut menerima sentimen negatif dari kekhawatiran pasar akan kondisi perdagangan AS-China yang belum ada kesepakatan. Awal pekan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara atau NAFTA diganti dengan USMCA setelah kesepakatan Amerika, Meksiko dan Canada.
Indeks bursa Australia merosot ke wilayah negatif setelah dibuka lebih tinggi, indeks ASX 200 loss 47,50 poin atau 0,77 persen menjadi 6.124,80, setelah sempat naik ke level tertinggi 6.180,30. Di sektor pertambangan, saham BHP naik lebih dari 1 persen, Fortescue Metals naik 0,3 persen dan Rio Tinto naik tipis 0,1 persen. Saham yang negatif yaitu saham perbankan seperti saham National Australia Bank, ANZ Banking, Commonwealth Bank dan Westpac kehilangan dalam kisaran 0,2 persen hingga 0,5 persen.
Di Jepang indeks bursa saham Nikkei ditutup tetap menguat namun berkurang dari pembukaan awal, Nikkei 225 naik 56,81 poin atau 0,23 persen menjadi 24.302,57, setelah sebelumnya sempat menyentuh kisaran tinggi 24.448,07. Perdagangan saham hari sebelumnya ditutup pada level tertingginya dalam hampir 27 tahun. Saham yang menopang indeks seperti saham Panasonic naik 3 persen, saham Mitsubishi Electric, Canon.
Untuk perdagangan saham di tempat lain seperti Korea Selatan, Singapura, Hong Kong, Selandia Baru dan Taiwan juga lebih rendah. Namun bursa saham di Indonesia dan Malaysia ditutup menguat dan masuk zona positif. Dan untuk perdagangan saham di China tetap ditutup sepanjang minggu untuk liburan Hari Nasional atau Golden Week.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
