(Vibiznews – Index) – Dow capai rekor penutupan tertinggi pada perdagangan bursa Wallstreet hari Selasa, tetapi penurunan lainnya di saham Facebook membebani S & P 500 dan Nasdaq, mendorong keduanya untuk menyelesaikan dalam zona merah.
Saham-saham yang sedang dalam proses pembayaran deviden adalah yang terbaik di sektor-sektor utama di indeks S & P, dengan utilitas. SPLRCU naik 1,3 persen dan konsumen staples. SPLRC naik 0,6 persen. Facebook (FB.O), Netflix (NFLX.O) dan Amazon (AMZN.O), bagian dari apa yang disebut kelompok saham FANG, menekan indeks Nasdaq.
Dow didorong oleh saham-saham besar seperti Boeing (BA.N) dan Caterpillar (CAT.N) karena para investor tetap optimis pada perusahaan-perusahaan yang sensitif terhadap perdagangan dunia menyusul kesepakatan yang dinegosiasikan antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Facebook turun 1,91 persen, dan dalam tiga sesi berturut-turut telah mengalami penurunan sebesar 5,6 persen. Perusahaan media sosial, yang pada hari Jumat mengungkapkan pelanggaran keamanan terburuknya, masyarakat masih terus meminta undang-undang untuk memaksa perusahaan teknologi untuk bertanggung jawab atas keamanan online secara serius.
Dow Jones Industrial Average .DJI naik 122,73 poin, atau 0,46 persen, menjadi 26.773,94, S & P 500 .SPX kehilangan 1,16 poin, atau 0,04 persen, menjadi 2.923,43 dan Nasdaq Composite .IXIC turun 37,76 poin, atau 0,47 persen, menjadi 7.999,55.
Indeks NYSE FANG + TM .NYFANG, indeks tertimbang setara dari lima saham inti FANG, turun 4,2 persen untuk bulan September.
Indeks smallcap Russell 2000 turun 1,01 persen. Nama-nama yang lebih kecil, yang dianggap lebih terisolasi terhadap tekanan perdagangan, kehilangan kejayaan mereka setelah disepakatinya perjanjian perdagangan Amerika Utara yang baru pada larut malam hari Minggu. Indeks ini sekarang turun hampir 5 persen dari level tingginya yang dicapai pada tanggal 31 Agustus yang lalu.
Finansial .SPSY naik tipis, menghilangkan kerugian sebelumnya yang berasal dari penurunan di bank-bank Italia setelah anggota parlemen senior di salah satu partai yang berkuasa Italia mengatakan sebagian besar masalah ekonomi negara itu akan diselesaikan jika negara menggunakan kembali mata uang nasional.
PepsiCo (PEP.O) kehilangan 1,80 persen karena margin yang mengecewakan akibat harga komoditas dan transportasi yang lebih tinggi membayangi laba kuartalan yang akan mengalahkan perkiraan.
Volume saham yang diperdagangkan di bursa AS adalah 7,19 miliar saham, dibandingkan dengan 6,93 miliar rata-rata untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang