(Vibiznews – Index) – Eropa berjuang untuk menangkis penurunan empat hari beruntun untuk saham-saham dunia pada Selasa, setelah para investor yang lesu telah melihat Asia tersandung ke pasar terendah 17 bulan dan pasar obligasi menyentuh rekor dalam imbal hasinya.
Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah Italia juga bergerak ke arah tertinggi 4-1 / 2-tahun karena Menteri Ekonomi Giovanni Tria menghantam dengan nada tegas tentang rencana anggarannya yang kontroversial di parlemen Roma.
Dana Moneter Internasional memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak 2016.
Saham Asia kemudian jatuh ke posisi terendahnya setelah China secara singkat membiarkan mata uangnya tergelincir melewati benteng psikologis. Rupee Pakistan merosot sekitar 5 persen dalam devaluasi yang jelas menjelang apa yang tampaknya akan menjadi program IMF lainnya.
Bank sentral China menetapkan suku bunga yuan pada 6,9019 per dolar pada Selasa, sehingga menembus penghalang 6,9000 dan spekulan terkemuka untuk mendorong dolar hingga 6,9120 di pasar spot.
Melemahnya yuan menjadi pendorong positif bagi eksportir dan membantu saham-saham unggulan bursa saham Shanghai naik 0,3 persen, setelah mengalami penurunan sebesar 4,3 persen pada hari Senin yang merupakan penurunan harian terbesar sejak awal 2016.
Nikkei Jepang turun 1,3 persen, akibat penguatan yen karena imbal hasil obligasi pemerintah Tokyo yang capai kenaikan sebesar 0,15 persen.
Nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang naik 0,15 persen pada 95,88, dari terendah 93,814 beberapa minggu yang lalu.
Dolar kurang beruntung pada yen, mundur ke 113,16 dari 114,54 pada pekan lalu.
Euro dilemahkan oleh masalah politik di Italia dan melayang di $ 1,1476, jauh di atas $ 1,1815 yang dicapai pada bulan September.
Hasil pada obligasi 10 tahun pemerintah Italia melayang di 3,615 persen, hanya dari tertinggi Februari 2014, sementara FTSE MIB Italia mencakar naik 0,3 persen setelah mencapai yang terlemah sejak April 2017 pada hari Senin.
Di pasar komoditas, harga emas di pasar spot berada di $ 1,191.10, setelah jatuh 1,4 persen semalam. Harga saham dari industri tembaga dan nikel melonjak 1,4 dan 2 persen.
Minyak mentah Brent bertambah 50 sen menjadi $ 84,41 per barel dan minyak mentah AS menguat 41 sen menjadi $ 74,70.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang