(Vibiznews – Forex) – Euro jatuh ke posisi terendah tujuh minggu pada perdagangan forex sesi Amerika hari Selasa (09/10) karena dolar naik terus dan masih khawatirnya pasar tentang perselisihan di Uni Eropa atas anggaran Italia.
Euro cenderung tidak bergerak merespons lonjakan imbal hasil obligasi Italia yang dipicu oleh perkembangan dalam perselisihan, dengan investor menilai bahwa anggaran pengeluaran Italia tidak akan berdampak pada kebijakan moneter Bank Sentral Eropa.
Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Menteri Ekonomi Italia Giovanni Tria melontarkan nada tegas pada rencana anggarannya yang kontroversial di parlemen Roma dan Wakil Perdana Menteri Italia pada hari Senin mengecam Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dan Komisaris Ekonomi Pierre Moscovici sebagai musuh Eropa.
Melihat perkembangan perdagangan obligasi Italia, imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah Italia melambung ke posisi tertinggi 4-1/2-tahun.
Terpantau euro jatuh 0,3 persen menjadi $1,1455 setelah sempat pada sesi Eropa turun ke posisi 1.1431 yang merupakan posisi terendah sejak perdagangan 20 Agustus. Pada perdagangan sesi Asia pair juga sempat menyentuh kisaran tinggi di 1.1502.
Dolar menguat terhadap semua rival utamanya dibantu oleh kondisi imbal hasil obligasi AS yang melanjutkan kenaikan curam ke posisi tertinggi tujuh tahun. Hanya yen Jepang yang mengungguli dolar di antara mata uang utama lainnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang