Bursa Asia 23 Oktober Berakhir Anjlok; Indeks Hang Seng Merosot 3 Persen

782

(Vibiznews – Index) Bursa saham Asia berakhir anjlok pada Selasa (23/10) akibat meningkatnya ketegangan global.

Pasar China Raya turun, membalikkan keuntungan yang terlihat selama dua sesi terakhir. Indeks Shanghai turun 2,26 persen menjadi ditutup pada 2.594,83 sementara indeks Shenzhen turun 1,92 persen menjadi 1.300,29.

Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong turun 3,08 persen pada 25346.55.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 2,57 persen menjadi 2.106,10, ditutup pada posisi terendah yang tidak terlihat sejak Maret 2017.

Indeks Nikkei Jepang turun 2,67 persen menjadi ditutup pada 22.010,78 sementara indeks Topix turun 2,63 persen menjadi 1.650,72.

Indeks ASX 200 Australia ditutup turun 1,05 persen pada 5.843,1, dengan sektor keuangan tertekan jatuh 1,18 persen dan subindex energi menurun 3,21 persen.

Saham operator rumah sakit Healthscope melonjak 19,33 persen Down Under setelah perusahaan mengatakan telah menerima proposal pengambilalihan dari konsorsium untuk 4,11 miliar dolar Australia ($ 2,9 miliar), menurut Reuters.

Prospek bursa Asia masih belum menjanjikan, dengan dolar AS masih kuat, suku bunga di AS kemungkinan akan terus meningkat dan ketegangan perdagangan saat ini masih tinggi.

Investor tetap berhati-hati atas meningkatnya ketegangan geopolitik di seluruh dunia.

Seorang pejabat Arab Saudi akhir pekan ini memberikan sebuah laporan baru tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi, yang menyimpang dari pernyataan resmi sebelumnya dari Arab Saudi. Kematian Khashoggi telah menyebabkan kritik global terhadap Arab Saudi dan telah mengirimkan efek bergelombang di seluruh pasar global. Pekan lalu, investor asing dilaporkan membuang lebih dari $ 1 miliar saham Saudi.

Sementara itu, perang perdagangan AS-China tetap menjadi fokus untuk pasar. Seorang pejabat Cina mengatakan kepada para investor Amerika pada pertemuan bahwa Beijing tidak “takut” akan perang dagang dengan Washington.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan bursa Asia selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street. Juga dimungkinkan terjadi aksi bargain hunting setelah bursa Asia anjlok hari ini.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here