Bursa Asia 23 Oktober Bergerak Lemah Tertekan Ketegangan Geopolitik

675

(Vibiznews – Index) Bursa saham Asia jatuh pada perdagangan pagi pada Selasa (23/10) seiriing meningkatnya ketegangan geopolitik.

Pasar China Raya berada di wilayah negatif di awal perdagangan setelah melihat kenaikan kuat selama dua sesi terakhir. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,18 persen sementara indeks Shanghai menumpahkan 0,42 persen dan komposit Shenzhen turun 0,35 persen.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,73 persen sementara indeks Topix turun 1,7 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menurun 1,76 persen di sesi pagi.

Indeks ASX 200 Australia turun 0,82 persen dengan sektor keuangan berat tertekan jatuh 1,06 persen dan subindex energi lebih rendah 2,72 persen.

Saham operator rumah sakit Healthscope melonjak 19,33 persen setelah perusahaan mengatakan telah menerima proposal pengambilalihan dari konsorsium untuk 4,11 miliar dolar Australia ($ 2,9 miliar), menurut Reuters.

Investor tetap berhati-hati atas meningkatnya ketegangan geopolitik di seluruh dunia.

Seorang pejabat Arabn Saudi akhir pekan ini memberi sebuah laporan baru tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi, yang menyimpang dari pernyataan resmi sebelumnya dari Arab Saudi. Kematian Khashoggi telah menyebabkan kritik global terhadap Arab Saudi dan telah mengirimkan efek riak di seluruh pasar global. Pekan lalu, investor asing dilaporkan membuang lebih dari $ 1 miliar saham Saudi.

Sementara itu, perang perdagangan AS-China tetap menjadi fokus untuk pasar. Seorang pejabat Cina mengatakan kepada para investor Amerika pada pertemuan bahwa Beijing tidak “takut” akan perang dagang dengan Washington.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia berpotensi lemah terpengaruh ketegangan geopolitik, sementara belum ada data ekonomi domestik yang dapat mendukung pergerakan bursa Asia.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here