Euro Turun Terendah 2 Bulan; Mata Uang Safe Haven Menguat

1107

(Vibiznews – Forex) Euro jatuh menuju terendah dua bulan pada hari Selasa sebelum pertemuan Komisi Eropa terkait anggaran Italia yang bisa memberikan hasil penolakan dan meminta dilakukan perubahan.

Sebuah perselisihan tentang rencana pengeluaran Italia dan keraguan tentang kepemimpinan Perdana Menteri Inggris terkait kebuntuan Brexit, membuat investor berfokus pada kemungkinan kekacauan politik lebih lanjut di Eropa.

Hal tersebur berkontribusi terhadap penghindaran risiko yang luas pada hari Selasa, dengan mata uang safe haven yen Jepang dan frans Swiss menguat, sementara mata uang berimbal hasil lebih tinggi seperti dolar Australia dan Selandia Baru jatuh.

Kekhawatiran tentang pengeluaran Italia telah menimbulkan keraguan tentang rencana Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga pada musim panas mendatang dan itu telah menekan euro. Pada hari Selasa, Euro turun 0,2 persen menjadi $ 1,4390, mendekati level terendah dua bulan dari $ 1,4325 yang dicapai pada 9 Oktober.

Imbal hasil obligasi Italia naik pada Selasa sebelum pertemuan. Mario Centeno, kepala menteri keuangan zona Eropa, mengatakan pada hari Senin bahwa dia yakin kesepakatan bisa dicapai.

Ketegangan cenderung meningkat antara Roma dan Brussels, terutama jika Dewan Eropa meluncurkan “Prosedur Defisit Berlebihan” terhadap Italia, kata analis.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, naik ke level tertinggi dua bulan 96,158 dan diperdagangkan naik 0,1 persen.

Itu karena gejolak di benua Eropa dan harapan bahwa ekonomi AS yang kuat dapat membuat Federal Reserve menaikkan suku lebih cepat daripada yang diasumsikan.

Pound Inggris diperdagangkan naik 0,2 persen pada $ 1,3 setelah jatuh pada Senin karena kekhawatiran bahwa masalah perbatasan Irlandia dan perselisihan dalam Konservatif Inggris yang berkuasa atas Brexit bisa membuat Perdana Menteri Theresa May menghadapi tantangan kepemimpinan yang serius.

Dolar melemah 0,4 persen terhadap yen Jepang untuk diperdagangkan pada 112,32 yen, meningkat karena investor yang menghindari risiko mundur dari pasar saham utama Asia.

Dolar Australia kehilangan 0,1 persen terhadap dolar AS pada hari Selasa, berpindah tangan pada 0,7089. Ini kehilangan 0,6 persen pada hari Senin.

Malam nanti akan dirilis data Consumer Confidence Flash Oktober Zona Eropa yang diindikasikan negatif.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang Euro berpotensi turun dengan ketegangan politik di Eropa dan prospek melemahnya Consumer Confidence Zona Eropa. Sementara mata uang safe haven seperti Yen dan Franc akan menguat. Demikian juga dengan pelemahan Euro dan Aussie, dapat mengangkat Dolar AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here