Dolar AS Berakhir Turun Pasca Bursa Wall Street Merosot

878

(Vibiznews – Forex) Dolar AS turun pada hari Selasa setelah bursa Wall Street jatuh, mendorong investor mengambil mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss dibandingkan dolar AS.

Indeks Dow Jones, S & P 500 dan Nasdaq jatuh lebih dari 2 persen sebelum mereda menjelang penutupan. Indeks terseret turun oleh pendapatan mengecewakan dari Caterpillar Inc dan 3M.

Meskipun dolar AS juga dianggap sebagai mata uang safe-haven, kelemahan di pasar AS akan merugikan dolar AS terhadap safe haven lainnya. Dolar jatuh terhadap yen sebesar 0,33 persen, perdagangan terakhir di 112,43 yen. Terhadap Franc Swiss, dolar turun 8 basis poin, terakhir di 0,995 franc.

Indeks dolar, yang mengukur nilainya terhadap enam mata uang utama, turun 0,08 persen.

Euro jatuh setelah Komisi Eropa menolak anggaran 2019 Italia dan mengatakan akan meminta Roma untuk menyajikan dokumen baru dalam waktu tiga minggu, menurut laporan dari kantor berita Italia, AGI, mengutip sumber-sumber Uni Eropa.

Perselisihan tentang rencana pengeluaran Italia dan keraguan tentang kepemimpinan Perdana Menteri Inggris, yang terperosok dalam kebuntuan atas Brexit, membawa investor berfokus pada kemungkinan kekacauan politik lebih lanjut di Eropa.

Kekhawatiran tentang pengeluaran Italia telah menimbulkan keraguan tentang rencana Bank Sentral Eropa untuk menaikkan suku bunga musim panas mendatang, dan itu juga telah menekan Euro. Mata uang tunggal turun 9 basis poin, terakhir di $ 1,1473.

Pound Inggris diperdagangkan di sesi Eropa sebelum mengkoreksi kenaikan tersebut, berakhir pada $ 1.2987 setelah jatuh drastis pada Senin karena kekhawatiran bahwa masalah perbatasan Irlandia Utara dan perselisihan dalam Konservatif Inggris yang berkuasa atas Brexit dapat menyebabkan Perdana Menteri Theresa May menghadapi tantangan kepemimpinan yang serius.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan mata uang safe haven akan menguat menyusul pelemahan bursa Wall Street yang juga berpengaruh  membawa sentimen negatif bagi bursa global lainnya. Namun Dolar AS masih berpeluang naik terhadap Euro dan Poundsterling mengingat penolakan anggaran Italia dan kebuntuan Brexit.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here