(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia berakhir sebagian besar lebih rendah pada akhir pekan hari Jumat (26/10).
Di pasar China raya, Indeks Shanghai turun 0,19 persen menjadi ditutup pada 2.598,85 sedangkan indeks Shenzhen tergelincir 0,169 persen menjadi 1.290,62. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,11 persen pada 24717.63.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,4 persen ke 21.184,6 sementara indeks Topix turun 0,31 persen menjadi 1.596,01.
Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,75 persen menjadi ditutup pada 2,027.15. Saham produsen chip utama SK Hynix mengalami pemulihan dari kerugian sebelumnya, naik 3,55 persen sementara Samsung Electronics datar.
Indeks ASX 200 Australia ditutup mendekati flat di 5.665.2, dengan subindex keuangan naik 0,35 persen. Saham negara yang disebut Big Four bank mengalami kenaikan: ANZ naik 0,44 persen, Commonwealth Bank naik 0,83 persen, National Australia Bank naik 0,69 persen dan Westpac naik 0,46 persen.
Pergerakan di Asia mengabaikan engikuti kenaikan bursa Wall Street. Analis tetap skeptis tentang potensi bangkit kembali di wilayah tersebut.
Pada hari Kamis, saham AS mengalami pemulihan dari kerugian curam di sesi perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 401,13 poin menjadi ditutup pada 24.984,55, menghentikan penurunan tiga hari beruntun. S & P 500 melihat kenaikan 1,9 persen menjadi ditutup pada 2.705,57. Kenaikan mengirim Dow dan S & P 500 kembali ke wilayah positif untuk 2018. Indeks Nasdaq naik 2,95 persen menjadi ditutup pada 7.318,34.
Seorang analis mempertanyakan apakah rebound di pasar akan berlangsung di lingkungan saat ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Asia untuk perdagangan selanjutnya akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi lemah jika data GDP Growth Rate QoQ Adv Q3 AS terealisir turun.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group