(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex awal bulan November pada hari Kamis (01/11) yang berakhir pagi tadi kondisi dolar yang sejak sesi asia sudah tertekan berlanjut cukup parah, hingga jatuh ke posisi terendah dalam 6 hari. Selain itu kerugian yang dialami dolar tersebut merupakan kerugian paling buruk sejak perdagangan 23 Januari 2018 hingga 80 pips lebih.
Buruknya perdagangan dolar AS selain dipicu oleh keuntungan lebih dari perdagangan saham dan juga permintaan kuat terhadap poundsterling Inggris. Poundsterling naik ke posisi tertinggi dalam 8 hari dan mencetak keuntungan harian terbesar dalam 9 bulan menyikapi laporan bahwa Inggris menyetujui kesepakatan yang memberikan akses kepada perusahaan-perusahaan jasa keuangan yang berbasis di Inggris ke pasar Uni Eropa.
Namun membuka perdagangan hari Jumat (02/11) di sesi Asia, posisi dolar terpantau berusaha naik dari kejatuhan perdagangan sebelumnya. Tenaga yang mengangkat dolar pagi ini masih mendapat kekuatan dari rilis data klaim pengangguran yang berkurang dan juga pernyataan Presiden AS Trump terkait perang dagang dengan China.
Presiden AS Donald Trump dalam tweetnya pada hari Kamis mengatakan dia memiliki pembicaraan sangat baik dengan Presiden China Xi Jinping tentang perdagangan dan juga dengan Korea Utara, bahwa keduanya juga berencana untuk bertemu pada KTT G-20 mendatang.
Terpantau indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 rival utamanya bergerak positif di posisi 96.37 yang naik 0,08% dari akhir perdagangan sebelumnya setelah awal sesi dibuka pada posisi 96.31.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang