(Vibiznews – Forex) – Mata uang dolar AS terpantau kembali bertahan dalam kisaran yang ketat terhadap rival utamanya pada perdagangan Selasa malam WIB (6/11), dengan investor menantikan pemilihan kongres AS tengah semester, tes besar pertama terhadap kebijakan pemotongan pajak Presiden Donald Trump dan kebijakan perdagangannya.
Pemilihan kongres AS diperkirakan secara luas akan mengangkat Partai Demokrat, yang memiliki peluang kuat untuk memenangkan kendali DPR, dengan Partai Republik tampaknya akan mempertahankan Senat.
Analis pasar perkirakan bahwa dolar akan bullish bila Kongres dikuasai Republik yang mendukung kebijakan Trump. Jika Republik mempertahankan kontrol pada kedua bagian pemerintah, dolar diperkirakan akan melonjak. Akan tetapi, jika Kongres terpecah, dengan Demokrat mengontrol DPR dan Republik menguasai Senat, akan muncul prospek kemacetan legislatif yang akan menjadi negatif untuk dolar dalam jangka pendek, demikian rilis dari Reuters hari ini (6/11).
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, malam hari WIB ini stabil dengan turun perlahan ke level 96,29, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,35. Indeks ini mencapai level tertinggi sejak Juni 2017 pada posisi 97,20 yang disentuhnya minggu lalu.
Euro terpantau sedikit lebih tinggi pada level $1,1412, sekitar satu persen di atas posisi terendah tahun ini di level $1,1301 yang disentuh pada 15 Agustus lalu.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa dolar sedang tertahan di hari ketiganya setelah jatuh dari level tertinggi 16 bulannya di 97.20. Isyu komposisi pemilihan Kongres AS, perang dagang dan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed berikutnya nampaknya akan mewarnai pasar.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido