(Vibiznews – Commodity)- Mengakhiri perdagangan obligasi di Amerika Serikat dini hari tadi (07/11), imbal hasil obligasi dua tahun naik ke level tertinggi sejak 2008 karena pemilih AS antusias berbondong-bondong untuk memilih pada pemilihan Kongres AS tahun 2018. TIngginya yield obligasi ini memberi pijakan kuat bagi pergerakan dolar AS sepanjang hari ini.
Yield atau imbal hasil obligasi 2 tahun mencapai 2,924 persen, tingkat yang tidak terlihat oleh pedagang sejak 25 Juni 2008. Demikian juga imbal hasil obligasi 10-tahun naik lebih tinggi pada 3,231 persen, sementara imbal hasil obligasi 30-tahun merosot ke 3,446 persen.
Pemungutan suara pada hari Selasa sedang digembar-gemborkan sebagai referendum tentang agenda Presiden Donald Trump, termasuk pemotongan pajak bersejarah dan pengeluaran fiskal besar. Karenanya investor fokus pada pemilihan tersebut yang dapat mengirim sinyal ke seluruh pasar kredit.
Partai Demokrat diharapkan untuk melanjutkan kontrol DPR sementara Partai Republik diperkirakan akan mempertahankan mayoritas marginal mereka di Senat. Hasil ini dipandang positif untuk pasar AS karena secara historis ekuitas telah membuat keuntungan yang kuat dalam skenario kemacetan pemerintah.
Jika partai Republik mempertahankan mayoritas mereka di DPR dan juga senat, itu bisa menopang perdagangan saham dalam jangka pendek karena meningkatkan kemungkinan pemotongan pajak lebih lanjut. Sementara itu jika Partai Demokrat menang bisa memberi tekanan pada saham karena dapat mengakibatkan pembalikan beberapa kebijakan yang disahkan oleh Partai Republik untuk meningkatkan ekonomi dalam waktu dekat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang