Kekuatan Euro dan Poundsterling Kalahkan Dolar AS

543

(Vibiznews – Forex) – Dibalik ambruknya dolar AS pada perdagangan forex semalam karena aksi profit taking pasar yang cukup besar, kurs euro dan poundsterling ambil porsi paling besar menekan mata utama dunia tersebut.  Dan masuki perdagangan sesi Asia hari Rabu (14/11), kedua mata uang kawasan Eropa tersebut masih melanjutkan rallynya.

Euro dan poundsterling yang ambruk selama 3 hari berturut sebelumnya, perdagangan kemarin rebound kuat menekan dolar AS. Sentimen pasar yang mengangkat kedua mata uang tersebut setelah  pemberitaan komentar dari pejabat Inggris yang mengisyaratkan Inggris dan Uni Eropa hampir mencapai kesepakatan bagi negara untuk meninggalkan blok ekonomi sebagai negosiator berusaha untuk menghindari kehilangan tenggat waktu.

Ketidakpastian atas ketentuan Brexit selama ini telah menjadi fundamental negatif bagi  kedua mata uang dalam kesepakatan yang diperlukan untuk menjaga bisnis terbuka antara Uni Eropa dan ekonomi terbesar kelima di dunia.

Terpantau akhir perdagangan semalam kurs Euro naik 0,38 persen menjadi $ 1,1277, dimana sebelumnya  telah jatuh ke $ 1,1216 yang merupakan terendah sejak Juni 2017. Poundsterling  naik 0,89 persen pada $ 1,126 menyusul penurunan hampir 1 persen pada perdagangan sebelumnya.  Dan pagi ini kedua mata uang dibuka lebih tinggi dari nilai penutupan tersebut.

Namun  keuntungan euro dibatasi oleh kekhawatiran tentang proposal anggaran Italia yang masih macet. Berbeda dengan berita terbaru tentang Brexit, proposal anggaran Italia tetap menjadi hambatan bagi euro. Dimana hari Selasa adalah tenggat waktu bagi Italia, ekonomi terbesar ketiga zona euro untuk mengirimkan kembali rencana anggarannya ke UE setelah konfrontasi antara Roma dan Brussels mengenai rencana pengeluaran pemerintah tahun 2019.

Komisi Eropa telah menolak rencana rancangan fiskal Italia bulan lalu dan telah mengancam untuk menjatuhkan sanksi jika tidak direvisi untuk menyesuaikan dengan peraturan Uni Eropa. Kemudian ada berita IMF   memperingatkan rencana stimulus pemerintah akan membuat ekonomi Italia rentan.

Untuk perdagangan selanjutnya, analis Vibiz Research Center melihat bahwa rival mereka dolar berpotensi  bullish namun hari ini terdapat beberapa momentum penggerak euro dan pound  di sesi Eropa seperti rilis  data inflasi Inggris – data prelim pdb Jerman serta flash pdb kawasan euro.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group 
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here