(Vibiznews – Index) – Saham Asia bergerak naik pada hari Kamis, didorong oleh lonjakan di bursa-bursa saham China yang didorong oleh tanda-tanda bahwa China dan Amerika Serikat mungkin akan mengambil langkah-langkah untuk menurunkan sengketa perdagangan pahit mereka, sementara harga minyak melanjutkan retret mereka di tengah kekhawatiran akan adanya kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah di bursa berjangka AS CLc1 turun 0,3 persen menjadi $ 56,08 per barel, setelah sedikit memantul semalam yang mengikuti 12 sesi berturut-turut kalah. Brent LCOc1 turun 0,1 persen pada $ 66,04.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang .MIAPJ0000PUS naik 0,7 persen, yang di hari sebelumnya telah jatuh karena penurunan tajam dalam harga minyak yang meningkatkan kecemasan tentang prospek permintaan yang luas dan pertumbuhan ekonomi global.
Shanghai Composite Index. SSEC naik 0,9 persen, sementara Hong Kong Hang Seng. HSI naik 0,8 persen. Di tempat lain, saham Australia naik tipis 0,05 persen dan Nikkei Jepang .N225 turun 0,2 persen.
Pedagang dengan hati-hati menyambut berita dalam beberapa hari terakhir bahwa Washington dan Beijing telah melanjutkan diskusi informal menjelang pertemuan antara presiden Donald Trump dan Xi Jinping akhir bulan ini.
Fokus investor juga tertuju pada data penjualan ritel AS untuk bulan Oktober yang akan di rilis hari ini, pukul 13:30 GMT yang akan memberikan pandangan tentang bagaimana konsumsi pribadi yang menjadi komponen utama pertumbuhan ekonomi.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang