(Vibiznews – Economy & Business) Inflasi Zona Eropa naik pada bulan Oktober dengan laju tercepat dalam hampir enam tahun, didorong oleh harga energi, kata badan statistik Uni Eropa pada hari Jumat (16/11), membenarkan perkiraan sebelumnya.
Ukuran inflasi inti yang tidak termasuk energi dan makanan direvisi turun.
Eurostat mengatakan bahwa harga konsumen di 19 negara mata uang tunggal Euro naik 2,2 persen tahun ke tahun di bulan Oktober setelah kenaikan 2,1 persen pada bulan September dan kenaikan 2,0 persen pada bulan Agustus. Itu merupakan peningkatan terbesar sejak Desember 2012.
Angka ini mendukung keputusan Bank Sentral Eropa untuk mengakhiri program pembelian obligasi meningkatkan harga pada akhir tahun, karena inflasi sekarang melampaui target pertumbuhan harga ECB di bawah, tetapi mendekati 2 persen dalam jangka menengah.
Dalam berita kurang positif untuk ECB, inflasi tidak termasuk komponen volatile energi dan makanan yang tidak diolah – indikator inti yang bank sentral saksikan dalam keputusan kebijakannya – direvisi turun oleh Eurostat menjadi 1,2 persen pada tahun ini, dari perkiraan sebelumnya 1,3 persen. Namun itu masih tumbuh lebih cepat dari kenaikan 1,1 persen yang diposting pada bulan September.
Pada bulan itu, inflasi naik 0,2 persen pada Oktober, sejalan dengan ekspektasi pasar, tetapi melambat dari 0,5 persen pada September.
Indikator inti yang lebih sempit, yang ditonton oleh banyak pelaku pasar, yang tidak termasuk energi, makanan, tembakau, dan alkohol, dikonfirmasi pada 1,1 persen pada tahun ini.
Kenaikan inflasi sebagian besar didorong oleh harga energi yang melonjak 10,7 persen tahun-ke-tahun pada bulan Oktober, sementara harga untuk barang-barang industri lainnya naik hanya 0,4 persen.
Inflasi di sektor jasa, yang terbesar dalam ekonomi zona Eropa adalah 1,5 persen pada tahun ini, tetapi harga turun 0,3 persen pada bulan tersebut.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
