(Vibiznews – Index) Bursa Saham Asia berakhir di zona negatif pada perdagangan selasa (20/11), masih terpengaruh merosotnya bursa Wall Street.
Indeks Nikkei 225 turun 1,09 persen menjadi ditutup pada 21.583,12 dan indeks Topix lebih rendah 0,73 persen menjadi 1.625,67.
Saham produsen mobil Jepang Nissan jatuh 5,45 persen setelah ketuanya, Carlos Ghosn, ditahan hari sebelumnya atas tuduhan kesalahan keuangan.
Raksasa otomotif itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa “selama bertahun-tahun” Ghosn dan direktur dewan Greg Kelly telah kurang melaporkan jumlah kompensasi ke laporan efek Bursa Efek Tokyo.
Nissan menambahkan bahwa, sehubungan dengan Ghosn, “banyak tindakan pelanggaran yang signifikan lainnya telah ditemukan, seperti penggunaan pribadi aset perusahaan.” Perusahaan itu mengatakan Ghosn juga melakukan investasi yang tidak sesuai.
Dalam konferensi pers Senin, Chief Executive Nissan Hiroto Saikawa, mengatakan kedua orang itu telah ditangkap dan Kamis ini dia akan mengusulkan kepada Dewan Direksi Nissan untuk menghapus mereka dari peran mereka.
Ghosn juga merupakan ketua dan CEO dari aliansi strategis antara produsen mobil Perancis Renault, Nissan dan Mitsubishi Motors. Saham Mitsubishi Motors turun 6,85 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi tergelincir 0,86 persen menjadi ditutup pada 2.082,58.
Pasar China daratan juga lebih rendah. Indeks Shanghai turun 2,13 persen menjadi ditutup pada sekitar 2,645.85 sedangkan indeks Shenzhen merosot 2,72 persen menjadi 1,378.92.
Indeks Hang Seng Hong Kong merosot 2,02 persen pada 25840.34.
Indeks ASX 200 Australia turun 0,38 persen menjadi ditutup pada 5.671,8, dengan hampir semua sektor di wilayah negatif.
Dalam perdagangan semalam di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average turun 395,78 poin menjadi ditutup pada 25.017,44. Sedangkan indeks S & P 500 turun 1,7 persen menjadi 2.690,73. Indeks Nasdaq melihat persentase kerugian terbesar di antara tiga indeks utama, jatuh 3 persen menjadi ditutup pada 7.028,48
Perdagangan “FAANG” populer yang terdiri dari Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet kini berada di pasar bearish dengan masing-masing anggota turun lebih dari 20 persen dari tertinggi satu tahun mereka.
Saham teknologi juga jatuh setelah The Financial Times melaporkan pemerintah China telah menuduh “bukti besar” pelanggaran antitrust oleh Samsung, SK Hynix dan Micron Technology. Laporan itu juga mengatakan China akan memperdalam penyelidikannya ke tiga perusahaan, yang merupakan produsen chip memori terbesar di dunia.
Saham Samsung Electronics turun 1,95 persen pada Selasa, sementara saham SK Hynix turun 3,30 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan esok selanjutnya, bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang berpotensi naik dengan bargain hunting saham teknologi, juga jika data Housing Starts dan Bulding Permit Oktober AS terealisir meningkat.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group