(Vibiznews – Index) – Memantau perkembangan perdagangan saham di kawasan Asia hari Selasa (20/11), mayoritas indeks bursa masuk zona merah menyusul isyarat lemah dari Wall Street di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi global bersama dengan ketidakpastian tentang potensi untuk kesepakatan perdagangan antara AS dan China. Karenanya investor alihkan modalnya ke aset safe haven.
Perdagangan saham di Jepang anjlok parah juga dipicu oleh anjloknya saham pembuat mobil Nissan pasca penahanan bos perusahaan tersebut. Akibatnya indeks Nikkei 225 turun 0,74 persen dengan indeks Topix juga turun 0,5 persen. Di Korea Selatan indeks Kospi anjlok hingga 1,5 persen.
Demikian juga dengan perdagangan saham Cina masuk zona merah sejak awal perdagangan setelah awal pekan mereka cetak untung. Indeks komposit Shanghai dan komposit Shenzhen turun sekitar 1 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong juga turun 1,5 persen.
Melihat perdagangan saham global sebelumnya, baik bursa saham Amerika dan juga Eropa alami kerugian. Investor global kini mengambil aset safa haven oleh kekhawatiran mereka akan prospek ekonomi global, khususnya progress perselisihan dagang negara ekonomi kuat dunia yang belum ada titik tengah seperti US-China dan juga di kawasan Eropa seperti Brexit.
Namun sentimen positif yang bisa memberi angin segar pada perdagangan saham yaitu pergerakan harga minyak yang terus rally hingga perdagangan awal pekan kemarin. Namun pagi ini terpantau harga minyak mentah alamin profit taking.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang