Pasar Asia Berupaya Bangkit Paska Anjloknya Saham FAANG Dan Naiknya Harga Minyak

711

(Vibiznews – Index) – Saham dunia berusaha untuk stabil pada hari Rabu menyusul sesi Wall Street yang ditutup turun yang menghapus nilai saham teknologi AS terkemuka AS senilai $ 1 triliun, sementara harga minyak melancarkan rebound tipis setelah merosot ke posisi terendah satu tahun.

Kerugian telah terkonsentrasi di sektor teknologi, karena investor mengurangi kepemilikan atas saham FAANG ( Facebook, Apple, Amazon, Netflix dan Google Group) yang telah mendorong penguatan Wall Street selama satu decade.

Di pasar Asia Pasifik, pada hari Rabu ini, indeks MSCI di luar Jepang sempat turun hampir setengah persen, mencoba untuk naik kembali namun hanya mampu bergerak datar.

Beberapa optimisme atas sikap pasar terhadap anggaran Italia, membantu ekuitas Eropa dibuka 0,4 persen lebih tinggi, dengan indeks teknologi naik setengah persen.

Keprihatinan akan pertumbuhan juga telah dihidupkan kembali oleh komentar dari pejabat Federal Reserve AS yang mengatakan bahwa kekhawatiran akan prospek ekonomi dapat memperlambat laju siklus pengetatan kebijakan moneter atau bahkan mengakhirinya.

Komentar itu telah menjatuhkan imbal hasil obligasi 10-tahun AS ke posisi terendah dua bulan sekitar 3,03 persen, setelah diperdagangkan di atas 3,25 persen pada awal November.

Saham-saham perbankan Italia hari ini mampu naik 2 persen setelah tenggelam ke posisi terendah dua tahun pada hari Selasa.

Lonjakan minyak membantu penguatan mata uang yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas seperti dolar Australia dan crown Norwegia, yang pulih sekitar 0,4 persen terhadap dolar setelah penurunan besar baru-baru ini.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here