(Vibiznews – Index) Pasar Saham Asia diperdagangkan sebagian besar lebih tinggi pada Selasa (27/11), menyusul kenaikan semalam di Wall Street karena investor menunggu pertemuan penting antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,2 persen sementara indeks Topix bertambah 0,39 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,25 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,53 persen.
Pasar China daratan positif, dengan indeks Shanghai naik 0,43 persen dan indeks Shenzhen lebih tinggi sebesar 0,67 persen.
Indeks ASX 200 Australia melihat di antara keuntungan dan kerugian untuk diperdagangkan naik 0,29 persen karena subindex keuangan yang sangat membebani naik 0,66 persen. Sektor energi naik 0,36 persen, kemungkinan menerima dorongan kecil dari lonjakan harga minyak semalam.
Beberapa analis mengatakan penjualan Black Friday yang kuat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat adalah salah satu faktor yang membantu meningkatkan risk appetite di kalangan investor.
Pemasok Apple di Asia akan diawasi dengan ketat sepanjang hari perdagangan setelah Trump mmepertimbangkan akan mengenakan tarif 10 persen pada iPhone dan laptop yang diimpor dari China. Produk Apple saat ini dibebaskan dari tarif.
Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., yang membuat chip untuk iPhone, turun 1,12 persen. Catcher Technology, pemasok Apple lainnya, turun 2,22 persen. Perakit iPhone Foxconn, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry, turun hampir 1 persen.
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Trump mengatakan itu “sangat tidak mungkin” bahwa ia akan menunda peningkatan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen pada 1 Januari. Komentarnya datang beberapa hari sebelum KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, di mana akan bertemu Xi untuk pembicaraan perdagangan. Banyak investor dan pengambil keputusan berharap bahwa KTT akan meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China setelah masing-masing negara menerapkan tarif tambahan senilai miliaran dolar dari impor satu sama lain.
Pada Selasa pagi, momentum kenaikan minyak terhenti. Minyak mentah AS turun 0,77 persen pada $ 51,23 per barel sementara Brent turun 0,58 persen menjadi $ 60,13.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia perlu mencermati sentimen berita pertimbangan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif 10 persen terhadap iphone dan laptop dari China, yang dapat memberikan sentimen kurang baik bagi pasar China.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group