Dolar AS 3 Desember di Asia Merugi Pasca Berhentinya Perang Dagang

586

(Vibiznews – Forex) – Terhentinya perang dagang AS dan China pasca pertemuan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping akhir pekan lalu di Argentina membuat perdagangan pasar keuangan global cukup menguntungkan, berbeda dengan yang dialami oleh  mata uang dolar AS yang justru alami kerugian.

Sejak awal perdagangan  sesi Asia hari Senin (3/12) dolar sudah alami tekanan harga dengan indeks dibawah penutupan akhir pekan lalu. Namun tidak semua rival utamanya yang menekan dolar AS, terpantau yaitu aussie dan euro.

Dalam makan malam para pemimpin di KTT G-20 di Argentina akhir pekan, Xi Jinping dan Donald Trump membahas berbagai masalah yang menjengkelkan  di antara sengketa perdagangan mereka. Presiden Trump telah menyetujui bahwa pada 1 Januari 2019 tarif impor senilai $ 200 milyar berlaku dengan tingkat 10 persen, dan tidak menaikkannya menjadi 25 persen seperti saat ini. Dan selama 90 hari ke depan, pejabat Amerika dan Cina akan terus bernegosiasi.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap 6 mata uang utama lainnya kini bergerak pada kisaran 96.98 setelah dibuka pada posisi awal sesi 97.13. Perdagangan sebelumnya indeks ditutup pada posisi 97.21 dan pagi ini sempat mencapai posisi tinggi di 97.16.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika posisi dolar masih akan menunggu sentimen pasar terhadap data PMI dan juga beberapa komentar pejabat FOMC seperti Richard Clarida, Randal Quarles, John Williams dan Lael Brainard

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here