(Vibiznews – Index) – Bursa saham Asia diperdagangkan turun pada Rabu pagi setelah penurunan semalam di Wall Street karena investor khawatir tentang perlambatan ekonomi potensial.
Nikkei 225 Jepang tergelincir 1,37 persen menit setelah pembukaan bursa, sementara Topix turun 1,48 persen. Kerugian juga terlihat di Korea Selatan, di mana Kospi menurun 1,24 persen.
Di Australia, ASX 200 turun 1,24 persen dalam perdagangan pagi, dengan hampir semua sektor diperdagangkan lebih rendah. Pergerakan itu terjadi setelah data produk domestik bruto (PDB) negara untuk kuartal ketiga datang di bawah ekspektasi.
GDP riil meningkat 0,3 persen secara kuartal dalam tiga bulan hingga September dan 2,8 persen tahun ini, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia pada hari Rabu. Sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan pertumbuhan 0,6 persen pada kuartal dan kenaikan 3,3 persen pada tahun.
Setelah rilis data, dolar Australia turun lebih dari 0,5 persen sebelum sedikit pemulihan untuk diperdagangkan sekitar 0,42 persen lebih rendah pada $ 0,7306. Itu sebelumnya terlihat tinggi $ 0,7355.
Mitsubishi UFJ Financial Group Jepang turun 1,87 persen sementara Nomura turun 2,66 persen. Shinhan Financial Group Korea Selatan tergelincir 0,83 persen.
Subindeks keuangan Australia turun 1,76 persen karena saham yang disebut bank Big Four menurun. Harga saham Australia and New Zealand Banking Group merosot 1,44 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 1,72 persen, Westpac diperdagangkan turun 1,62 persen sementara National Australia Bank kehilangan 1,39 persen.
Bursa saham di Tiongkok, diawasi ketat terkait dengan perdagangan Beijing dengan Washington, akan dibuka pada pukul 9:30 pagi waktu HK / SIN.
The Caixin Services Purchasing Managers’ Index, yang mengukur aktivitas ekonomi di sektor jasa China, akan di rilis 15 menit setelah pasar dibuka.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96.965 setelah capai level tertinggi sebelumnya di 97.128.
Yen Jepang, yang secara luas dipandang sebagai mata uang safe-haven, diperdagangkan pada 112,78 melawan dolar setelah penguatan dari posisi terendah di atas 113,5 kemarin.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang