(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex hari Kamis (13/12) pada Jumat pagi (14/12) secara keseluruhan posisi dolar AS pulih kembali sekalipun kalah dengan beberapa rivalnya seperti poundsterling dan juga aussie. Bangkitnya tenaga dolar mendapat sumbangan dari sentimen data makro Amerika.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja semalam menunjukkan klaim pertama kalinya untuk tunjangan pengangguran AS turun lebih dari yang diantisipasi dalam pekan yang berakhir 8 Desember. Laporan itu mengatakan klaim pengangguran awal turun menjadi 206.000, penurunan 27.000 dari tingkat revisi pekan sebelumnya 233.000.
Kemudian data harga impor di AS jatuh lebih dari yang diperkirakan pada bulan November di tengah penurunan tajam harga BBM, dimana harga impor anjlok hingga 1,6 persen pada November setelah naik 0,5 persen pada Oktober. Selain itu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan harga ekspor anjlok 0,9 persen menyusul kenaikan naik 0,5 persen di bulan Oktober.
Peristiwa yang juga menjadi fokus pasar di sesi Eropa yaitu Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya tidak berubah dan menegaskan bahwa akan memperpanjang Program Pembelian Aset EUR 2,6 triliun selama empat tahun pada bulan Desember, bahkan ketika ekonomi kawasan euro 19-negara menunjukkan tanda-tanda perlambatan berkelanjutan.
Dari Inggris diberitakan Perdana Menteri Inggris Theresa May selamat dari mosi percaya semalam. Setelah pemungutan suara kemarin, May telah bersumpah untuk memberikan Brexit orang-orang memilih dan juga meyakinkan bahwa dia akan mencari jaminan hukum dan politik dari para pemimpin Uni Eropa pada backstop Irlandia.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens



