(Vibiznews – Index) – Pergerakan bursa saham di kawasan Asia awal pekan hari Senin (17/12) diperdagangkan dengan hati-hati menyusul laporan yang menunjukkan gejolak lebih lanjut untuk pasar keuangan pada tahun 2019. Sentimen perdagangan safe haven yang merugikan bursa akhir pekan berlanjut.
Sebagian besar indeks utama asia kembali masuk dalam zona merah seperti indeks Nikkei 225 di bursa Jepang naik 0,47 persen sementara indeks Topix di Jepang mengalami kenaikan sekitar 0,20. Tekanan Nikkei paling banyak dipicu oleh anjlok parahnya saham konglomerat Softbank yang turun sekitar 1,11 persen.
Pergerakan saham di bursa Korea Selatan, indeks Kospi diperdagangkan lebih rendah sekitar 0,15 persen. Namun pergerakan sebaliknya terjadi di bursa saham Australia dengan indeks ASX 200 Australia diperdagangkan pada sekitar 0,03 persen lebih tinggi, dengan sektor-sektor saham bergerak mixed.
Kerugian juga diderita oleh perdagangan bursa saham kawasan China imbas sentimen pelemahan akhir pekan lalu dengan indeks komposit Shanghai turun 0,6 persen dengan indeks komposit Shenzhen turun 1,35 persen. Demikian juga indeks Hangseng dibuka lebih rendah sebesar 0,35 persen.
Bank of International Settlements (BIS), sebuah kelompok payung untuk bank-bank sentral dunia mengatakan pada hari Minggu bahwa ketegangan pasar baru-baru ini adalah tanda dari lebih banyak gejolak yang akan datang. Ini memperingatkan bahwa normalisasi kebijakan moneter cenderung memicu kebingungan penjualan yang tajam dalam waktu dekat.
Untuk pergerakan perdagangan bursa saham global hari ini, hanya sedikit momentum yang bisa diperhatikan seperti di kawasan Eropa terdapat laporan flash CPI kawasan Eurozone. Demikian juga di sesi Amerika hanya terdapat indeks developer rumah negeri tersebut.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang