(Vibiznews-Forex) – Pair USDJPY perdagangan sesi Asia hari Selasa (18/12) bergerak lemah dan terjun ke posisi terendah dalam 8-hari oleh kuatnya kurs yen Jepang terhadap dolar AS di tengah mood perdagangan safe haven. Kuatnya yen menghiraukan sentimen negatif dari pengumuman pemerintah Jepang terhadap GDP dan tingkat inflasi negeri tersebut.
Pemerintah Jepang merevisi lebih rendah GDP fiskal 2018 yang diperkirakan menjadi 0,9 persen dari proyeksi sebelumnya 1,5 persen. Selanjutnya, untuk ekonomi sekarang terlihat meningkat 1,3 persen pada fiskal 2019, lebih turun dari perkiraan sebelumnya 1,5 persen. Demikian juga proyeksi inflasi dalam fiskal 2018 lebih rendah menjadi 1,0 persen dari 1,1 persen dan proyeksi IHK untuk fiskal 2019 telah dipangkas menjadi 1,1 persen dari 1,5 persen.
Pergerakan selanjutnya untuk pair pasar dapat mencermati dinamika pergerakan dolar As dan juga bursa saham global. Di sesi Amerika kalender ekonomi penggerak pasar akan dirilis data building permit dan housing starts.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY yang sudah tembus support kuatnya di S1 sedang bergerak turun ke posisi garis bawah BB11 D1 di 112.34 dan jika tembus akan meluncur ke S2. Namun jika kembali bergerak positif akan naik menuju posisi 112.85 dan jika tembus lanjut ke MA5 D1 di 113.13 sebelum mendaki ke R1 hingga R2.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 114.14 | 113.81 | 113.30 | 113.00 | 112.46 | 112.12 | 111.54 |
| Buy Avg | 113.03 | Sell Avg | 112.35 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group


