(Vibiznews – Economy & Business) Produk domestik bruto di Inggris meningkat 1,5 persen tahun ke tahun pada kuartal ketiga 2018, naik dari 1,4 persen pada periode sebelumnya. Angka ini adalah tingkat pertumbuhan terkuat sejak kuartal terakhir 2017 terutama didorong oleh konsumsi rumah tangga sementara investasi bisnis turun paling banyak sejak kuartal pertama 2016 dan perdagangan bersih berkontribusi negatif.
Di sisi pengeluaran, pengeluaran rumah tangga naik 1,8 persen pada kuartal ketiga, sama seperti di Q2. Sebaliknya, pengeluaran pemerintah turun 0,4 persen setelah tidak berubah pada periode sebelumnya, dan investasi tetap turun 0,3 persen (vs -0,5 persen di Q2) karena investasi bisnis mengalami kontraksi terbesar sejak kuartal pertama 2016 (-1,8 persen vs 0,2 persen).
Ekspor turun 1,3 persen, menyusul penurunan 0,5 persen di Q2; sementara impor naik 0,2 persen, setelah mengalami penurunan sebesar 0,1 persen pada periode sebelumnya. Akibatnya, defisit perdagangan melebar menjadi £ 6,5 miliar dari £ 4,2 miliar pada Q3 2017.
Di sisi produksi, industri jasa tumbuh 1,7 persen (vs 1,6 persen pada Q2), karena output naik untuk: distribusi, hotel dan restoran (3,1 persen vs 2,7 persen); penyimpanan dan komunikasi transportasi (4 persen vs 3,1 persen); layanan bisnis dan keuangan (1,5 persen vs 1,8 persen); dan pemerintah dan layanan lainnya (0,1 persen, sama seperti di Q2). Produksi industri naik 0,7 persen (vs 1,1 persen pada Q2), karena output naik untuk manufaktur (1,3 persen vs 2 persen) dan penambangan dan penggalian (0,5 persen vs -0,9 persen). Pasokan listrik, gas, uap dan AC menyusut 1,8 persen setelah kontraksi 1 persen pada periode sebelumnya; dan pasokan air, pembuangan limbah, pengelolaan limbah dan kegiatan remediasi juga menurun 0,7 persen, menyusul penurunan 2,1 persen pada Q2. Konstruksi diperluas 1,6 persen, membalikkan penurunan 0,1 persen di Q2.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
