(Vibiznews – Index)- Perdagangan awal tahun 2019 bursa saham Eropa hari Rabu (02/01) kembali mencetak kerugian dengan indeks bursa turun tajam mengikuti kerugian yang dialami pasar Asia oleh sulitnya pasar melepaskan sentimen negatif bursa global akhir tahun 2018.
Selain itu juga tekanan indeks datang dari sentimen anjloknya indeks bursa saham berjangka AS oleh karena penutupan pemerintah Amerika yang memasuki hari ke-12 tanpa tanda-tanda rencana yang bisa diterapkan. Tekanan dari bursa Asia datang dari buruknya data PMI manufaktur China yang kontraksi.
Dari sisi data ekonomi pergerakan indeks dipengaruhi oleh laporan turunnya data PMI manufaktur kawasan Euro periode Desember 2018. Positifnya data datang dari laporan ketenagakerjaan Jerman yang tumbuh ke rekor tinggi pada 2018.
Indeks pan-Eropa 600 turun 1,1 persen dengan semua sektor dan bursa utama merah. Saham sumber daya dasar adalah yang berkinerja terburuk, dengan sektor turun 3,2 persen karena data manufaktur China yang mengecewakan.
Untuk indeks bursa utamanya, indeks DAX Jerman anjlok 0,28 persen, indeks CAC 40 Perancis dan FTSE 100 Inggris turun masing-masing 1,9 persen dan 1,3 persen.
Untuk pergerakan saham per sektor, saham otomotif anjlok hingga 2-3 persen seperti saham Daimler, Volkswagen, Renault dan Peugeot. Saham perbankan juga jatuh 1 – 3 persen lebih seperti saham Commerzbank, Deutsche Bank dan BNP Paribas. Sektor energy anjlok hingga 3 persen lebih seperti saham Tullow Oil dan saham BP plc turun lebih dari 1 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang