(Vibiznews-Forex) – Melihat pergerakan pasar forex kawasan Eropa hari perdagangan pertama di tahun 2019, posisi dolar AS masih melemah terhadap semua rival utamanya. Kekuatan dolar awal tahun baru yang ditunjukkan oleh pergerakan indeks dolar diperdagangkan pada catatan masam, berada di bawah tekanan jual di sekitar wilayah 95,80.
Indeks Dolar AS sempat bergerak positif dan menguat selama sesi Asia, kemudian tertekan kembali oleh buruknya rilis data PMI manufaktur Caixin China memberikan dorongan untuk perdagangkan mata uang safe haven seperti yen Jepang.
Indeks kini sudah berada di posisi 95.89 yang telah melemah 0,23 persen dari penutupan perdagangan akhir tahun lalu. Indeks pada awal sesi Asia dibuka pada posisi 96.19 dan sempat tertekan ke posisi terendah di 95.82 dan tertinggi di 96.21.
Mengakhiri perdagangan forex tahun 2018, indeks dolar ditutup dengan kenaikan lebih dari 4%, sebagian mengimbangi penurunan sebelumnya hampir 10%. Sentimen negatif yang melemahkan indeks datang dari penutupan sebagian dari pemerintah AS dan juga konflik perdagangan AS-China.
Namun sentimen ketegangan perdagangan AS-China surut kembali oleh pernyataan Presiden Trump perihal komunikasi dengan Presiden Xi Jinping yang memberikan optimisme baru pada front perdagangan tersebut.
Untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, indeks yang kini berada di 96,23 berusaha naik ke 96,44 hingga 96,77 kemudian jika tembus lanjut ke 97,05. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya indeks akan turun menuju 95.82 dan jika tembus menuju 95,65 hingga 95,05 sebelumnya akhirnya ke 94,22 (posisi rendah 24 September 2017).
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens