(Vibiznews – Forex)- Perdagangan forex awal tahun 2019 hari Rabu (02/01) diwarnai dengan pergerakan mixed setiap mata uang utama yang diperdagangkan terhadap dolar AS oleh perubahan sentimen pasar sejak sesi Asia hingga Amerika semalam. Namun diantara semua mata uang utama, currency safe haven yang meraih untung besar.
Posisi dolar AS yang semula melemah berubah menjadi kuat terhadap rival utamanya di Eropa pada sesi sore, tetapi tetap turun terhadap Yen Jepang dan juga Swiss Franc dikarenakan kekhawatiran pasar akan ekonomi global serta gejolak perdagangan saham seluruh dunia.
Menguatnya dolar terhadap rival utama di Eropa dikarenakan kurs euro dan juga poundsterling mendapat tekanan kuat dari fundamentalnya, dimana kurs euro tertekan oleh laporan yang kurang mengesankan dari data PMI manufaktur negara eurozone.
Pada sesi Eropa terdapat katalis dari kalender ekonomi eurozone dan Inggris, untuk data PMI manufaktur eurozone dilaporkan berkembang pada laju terlemah sejak awal 2016 karena pesanan baru turun untuk bulan ketiga dan kepercayaan bisnis terkikis ke level terendah enam tahun.
Sentimen positif datang dari laporan ketenagakerjaan Jerman yang tumbuh ke rekor tinggi pada 2018 ditengah perlambatan ekonomi serta data PMI manufaktur Inggris yang berkembang pada laju tercepat dalam enam bulan pada bulan Desember lalu karena permintaan menguat ketika produsen dan pembeli bersiap untuk Brexit.
Dan pada sesi Amerika terdapat data yang mengecewakan pasar yaitu data PMI manufaktur Amerika Serikat yang mengecewakan dikarenakan datanya merupakan angka terendah sejak September 2017 karena bisnis baru naik pada tingkat rendah dan tingkat pertumbuhan terendah 15 bulan.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang