(Vibiznews – Index) – Melihat perkembangan pergerakan indeks bursa saham di kawasan Asia Pasifik memulai perdagangan pekan ini, sebagian besar alami pelemahan oleh sentimen buruknya laporan perdagangan luar negeri China yang ditunjukkan data neraca perdagangan.
Kepercayaan investor menurun setelah data pemerintah China mengungkapkan surplus perdagangan untuk 2018 negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu berada di level terendah sejak 2013. Namun, surplus perdagangan China dengan AS tumbuh 17 persen dari tahun lalu.
Di bursa saham Shanghai, indeks tergelincir sekitar 0,49 persen sementara indeks komponen Shenzhen turun 0,59 persen. Demikian juga di bursa saham Hong Kong, indeks Hangseng anjlok 1,38 persen.
Kerugian perdagangan di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi turun hampir 0,6 persen dengan anjloknya saham-saham teknologi unggulan seperti saham Samsung Electronics, pembuat smartphone terbesar di dunia turun 0,62 persen sementara saingannya pembuat chip SK Hynix anjlok 4,15 persen. Saham perusahaan internet Naver turun 3,82 persen.
Indeks acuan ASX 200 turun 5,90 poin atau 0,10 persen menjadi setelah naik ke posisi tertinggi dari 5.798,10 sebelumnya. Dari sektor yang merah saham penambang utama sedikit lebih tinggi, mencerminkan kenaikan harga tembaga dan logam industri lainnya. Demikian juga saham empat bank besar juga sebagian besar lebih tinggi seperti saham ANZ Banking, Westpac dan National Australia Bank naik di kisaran 0,5 persen hingga 0,8 persen, namun Commonwealth Bank turun 0,1 persen.
Di kawasan Asia lainnya, bursa saham Indonesia juga terpukul dengan penurunan 1,78 persen. Dibursa saham Singapore, indeks Straits Times Singapura turun 0,35 persen. Bursa saham Jepang tutup perdagangan oleh libur publik di negara tersebut.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang