(Vibiznews – Forex) – Melihat pergerakan pasar forex pertengahan sesi Eropa hari Senin (14/01), posisi dolar AS masih bingung terhadap rival-rival utamanya setelah 2 hari berturut akhir pekan lalu cetak untung. Terpantau dolar masih kuat terhadap poundsterling dan juga aussie mengambil pijakan lemahnya fundamental mereka.
Dolar AS sedang tertekan oleh safe haven yen Jepang merespon sedang tidak kondusifnya kondisi pasar pasca laporan neraca perdagangan China akhir tahun 2018 yang kontraksi dari periode sebelumnya. Laporan tersebut membuat sentimen negatif bagi pasar yang khawatir pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dunia.
Laporan yang mengecewakan itu membuat kerugian terjadi pada perdagangan saham bursa -bursa Asia dan juga di Eropa. Dan menurut analsyt Vibiz Research Center sentimen ini masih akan berlanjut dikarenakan laporan tersebut merupakan kelanjutan laporan kondisi ekonomi China yang mengecewakan.
Faktor bearish yang masih menekan mata uang utama tersebut yaitu masih ditutupnya operasional pemerintah Amerika Serikat masuki pekan keempat dengan tidak ada tanda akan dibuka kembali oleh Presiden Donald Trump yang bersitegang dengan partai Demokrat.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kini berada di posisi 95.68 atau lebih tinggi 0,01 persen dari perdagangan sebelumnya. Awal sesi Asia indeks dibuka pada posisi 95.65 dan sempat mencapai posisi tinggi di 95.72 dan posisi rendah di 95.53.
Terhadap beberapa rival utamanya, dolar melemah terhadap yen Jepang 0,42 persen, terhadap euro melemah 0,22 persen, terhadap poundsterling menguat 0,02 persen dan terhadap aussie menguat 0,42 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang