Kinerja Poundsterling di Pasar Forex Melesat Oleh Pidato PM Inggris

671

(Vibiznews – Forex) – Sejak perdagangan awal pekan pada sesi Amerika posisi poundsterling bergerak kuat setelah sempat tertekan oleh sentimen kekhawatiran pemilihan suara parlemen Inggris terhadap kesepakatan Brexit PM Inggris Theresa May pada hari Selasa (15/01). Pound berbalik arah dan menjadi kuat setelah menerima perkembangan terbaru kondisi Brexit.

Pada hari Senin (14/01) Perdana Menteri Theresa May berpidato dalam suatu even di Stoke-on-Trent, May menyatakan jika pemungutan suara Parlemen  menolak kesepakatan Brexit akan berisiko  tidak ada skenario Brexit. Akibatnya pound lebih tinggi terhadap rekan-rekan utama di Eropa.

Pidato Theresa May datang menjelang pemungutan suara Parlemen untuk kesepakatan Brexit hari Selasa (15/01), yang diperkirakan akan menghadapi kekalahan di Commons. Theresa May menganggap jika anggota parlemen menolak kesepakatan, hasil yang paling mungkin adalah  kelumpuhan di parlemen yang berisiko tidak ada Brexit.

Pound terapresiasi mendekati level tertinggi 2 bulan di 1,2880 terhadap dolar AS, mencatat kenaikan 0,5 persen dari level rendah 1,2819. Terhadap euro dalam pair EURGBP, pound menguat 0,3 persen menjadi 0,8905, level terbesar sejak 7 Desember 2018.

Terhadap yen Jepang dalam pair GBPJPY, mata uang Inggris melambung ke 139,23 melawan yen, dari level terendah 138,60  dan tidak jauh dari  puncak 2 minggu tertinggi. Dan terhadap franc Swiss, pound pulih ke 1,2642  dan semakin dekat untuk menembus dekat ketinggian 6 minggu di 1,2659.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here