Review Forex 16/01: Dolar AS Hanya Kalah Terhadap Poundsterling

682

(Vibiznews – Forex) – Mengakhiri perdagangan forex hari Rabu yang berakhir pada sesi Amerika hari Kamis (17/01) mata uang utama yang mencetak keuntungan adalah dolar AS dan poundsterling. Dolar hanya melemah terhadap poundsterling merespon sentimen kondisi politik di Inggris.

Dolar naik terhadap euro karena mata uang Eurozone tersebut ditekan lebih rendah oleh kekhawatiran tentang ekonomi zona euro. Kurs euro turun 0,13 persen terhadap dolar, dan sempat anjlok ke posisi terendah dalam 12 hari di posisi  1,138. Fundamental euro memang sedang lemah pekan ini, bermula pada hari Senin data PDB menunjukkan Jerman nyaris lolos dari resesi pada paruh kedua tahun 2018. Selanjutnya Ketua  Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Selasa memperingatkan bahwa ekonomi zona euro lebih lemah dari yang diperkirakan.

Ssementara itu poundsterling kuat menjelang pemungutan suara tidak percaya pada pemerintah Perdana Menteri Inggris Theresa May yang diajukan oleh partai oposisi setelah UU Brexit yang diajukan ke parlemen Inggris ditolak dengan suara paling banyak. Padahal sesuai yang disepakati dengan Uni Eropa Brexit tinggal 10 pekan lagi.

Meskipun pound telah tenggelam lebih dari 1 persen terhadap dolar pada hari Selasa pagi, pound menguat setelah hasil pemungutan suara parlemen pada kesepakatan Brexit yang diajukan Theresa May ditolak dan investor melihat kekalahan tersebut memaksa Inggris untuk mengejar opsi yang berbeda mengenai UE. Kemungkinan yang terjadi Brexit tanpa kesepakatan atau diadakan referendum lagi.

Terhadap yen Jepang, dolar AS melaju mendapat tenaga dari kekalahan euro dan juga kuatnya perdagangan resiko seperti kenaikan perdagangan saham dan juga imbal hasil obligasi AS. Terpantau imbal hasil obligasi AS alami kenaikan 0,3 persen sedang bursa saham di Wall street juga cetak untung.

Kekuatan dolar terhadap beberapa mata uang utama diatas membuat mampu menekan balik aussie dolar dalam AUDUSD yang pada sesi Asia dan Eropa tertekan karena kuatnya harga komoditas unggulan Australia dan kuatnya perdagangan saham di negeri tersebut.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here