Acara Debat dimulai dengan wajah yang cukup tegang baik dari paslon yang maju berdebat maupun raut muka sebagian para pendukung masing-masing paslon.
Dibuka dengan lantunan lagu “Zamrud Khatulistiwa” yang dinyanyikan oleh Judika, syair lagu ini seperti membawa kepada seluruh pemirsa bahwa Debat Capres ini adalah acara menentukan siapa yang bakal memimpin negeri zamrud kathulistiwa dan membawa negeri ini semakin cemerlang bagaikan zamrud, atau justru zamrud itu tinggal kenangan ?
Debat Capres dan Cawapres perdana yang berlangsung pada hari Kamis, 17 Januari 2019 berdasarkan thema yang diangkat oleh KPU sebagai materi pembahasan yaitu mengenai Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme menjadi parameter publik untuk menentukan harapannya diletakkan pada pilihan paslon antara pasangan 01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin atau 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno ?
Mari kita ikuti bagaimana pemaparan masing-masing paslon pada setiap thema yang dibahas :
HUKUM
Dalam hal materi pembahasan mengenai hukum sepertinya pasangan 01 lebih mengutamakan bekerjanya sistem hukum melalui reformasi kelembagaan, harmonisasi regulasi dan sistem hukum yang berlangsung secara transparan dan tanpa pandang bulu. Dalam hal kontrol pada kelembagaan, pasangan 01 merencanakan pembentukan Badan Pusat Legislasi Nasional.
Sementara pasangan 02 menyoroti masalah kepastian hukum untuk peluang berinvestasi dan usaha, dimana penekanan lebih mengarah pada upaya peningkatan gaji penegak hukum yang sangat memadai sehingga tidak mudah disuap dan merusak integritas lembaga hukum.
01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin | 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
HAM (Hak Azasi Manusia)
Materi HAM yang disoroti oleh pasangan 02 adalah terjadinya diskriminasi perlakukan hukum dan kesamaan perlakukan terhadap penyandang disabilitas. Hal ini juga menjadi kritikan pada pemerintahan Jokowi, namun pasangan 01 lebih mengangkat materi tentang perlunya pemenuhan hak sipil, politik, ekonomi, sisial dan budaya, dimana keberagaman pemilik hak ini harus dihargai termasuk di dalamnya juga hak kaum difabel. Disampaikan bahwa selama pemerintahan Jokowi penyamaan hak kaum disabilitas ini sudah dilakuan dengan contoh para atlit difabel yang mendapatkan penghargaan sama dengan atlit non difabel. Sedang dalam hal penegakan hukum paslon 01 melihat bahwa hal ini tidak bisa dipisahkan dengan pelaksanaan HAM, sehingga hukum tetap harus ditegakkan namun komitmen untuk menuntaskan pelanggaran HAM terus dijalankan.
01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin | 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KORUPSI
Pada materi ini terlihat kedua paslon sudah cenderung saling menyerang, pasangan 02 menyoroti bahwa pada pemerintahan Joko Widodo masih terjadi kasus-kasus korupsi, yang menurut paslon 02 bahwa hal tersebut akibat kurang memadainya gaji para penegak hukum seperti hakim, jaksa dan polisi yang harus bertanggung-jawab menangani banyak masalah hukum. Namun pasangan 01 juga tidak kalah tajam menanggapi kritik tersebut dengan mengajukan perihal yang terjadi pada calon legislatif paslon 02 yang berasal dari mantan narapidana kasus korupsi. Dalam hal ini terlihat pasangan 02 tidak memberi jawaban yang cukup tegas berkaitan dengan pemberantasan korupsi.
Dalam materi ini terlihat pasangan 01 dalam rangka memberantas korupsi cenderung mengarahkan pada perbaikan sistem rekruitmen birokrat dengan basis kompetensi dan transparan serta penyerdahanaan sistem kepartaian yang mampu memangkas biaya politik dalam hal ini pemilu. Sedang pasangan 02 lebih mengangkat perlunya investasi dalam bentuk peningkatan gaji bahkan mengangkat materi swasembada pangan, bahan bakar dan air bersih untuk memerangi korupsi.
01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin | 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TERORISME
Dalam materi ini paslon 02 melihat bahwa masalah terorisme seperti teori konspirasi yang didalangi oleh pihak-pihak luar negeri yang mempunyai kepentingan di Indonesia. Dalam hal ini Indonesia dimanfaatkan sebagai korban dari kepentingan luar negeri tersebut dengan cara memicu terorisme supaya kepentingannya bisa dijalankan di Indonesia. Sedang korban yang terpapar terosime terjadi akibat kesenjangan ekonomi dan rasa ketidakadilan sehingga rasa keputusasaan tersebut mudah digiring untuk melakukan tindakan radikal dan terorisme.
Namun pandangan dari paslon 01 bahwa terorisme lebih merupakan aksi kejahatan yang dipicu oleh kesalahan pemahaman keagamaan yang mengakibatkan tindakan pelanggaran hukum. Bahkan Ma’ruf Amin dari paslon 01 menegaskan bahwa terorisme bukanlah tindakan jihad yang banyak dianut oleh pihak-pihak yang terpapar paham terorisme.
Untuk mengatasi hal ini maka bukan dititik-beratkan hanya pada penindakannya tetapi lebih ke pencegahannya, dalam hal ini bekerjasama dengan ormas keagamaan untuk memberikan bekal pengetahuan mengenai bahaya paham terorisme. Dan untuk penindakannya dengan cara yang humanis, maka diperlukan pembekalan pengetahuan HAM bagi aparat penegak hukum dan SOP yang berbasis pada HAM.
01 Joko Widodo – Ma’ruf Amin | 02 Prabowo Subianto – Sandiaga S Uno |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Debat diakhiri dengan penyampaian kata penutup oleh masing-masing paslon, dimana pihak moderator mengharapkan para Capres untuk saling mengapresiasi, sekalipun hal itu tidak terjadi tetapi pasangan 01 berinisiatif menghampiri pasangan 02 untuk memberi jabat tangan yang menyejukkan suasana akhir Debat Capres.
Di ruang publik kedua paslon telah menyampaikan pandangannya masing-masing, berharap masyarakat sudah mulai melihat siapa pemimpin yang bakal memimpin negeri Zamrud Kathulistiwa, negeri zamrud yang cemerlang.