(Vibiznews – Forex) – Diawal perdagangan sesi Asia akhir pekan hari Jumat (18/01) posisi dolar AS berada lebih rendah dari posisi akhir perdagangan sebelumnya beberapa jam lalu. Dolar kembali mendapat tekanan paling kuat dari pounsterling yang sebelumnya sudah mangalahkannya.
Pelemahan dolar kini terlihat pada perdagangan hampir semua rival utamanya kecuali yen Jepang. Melemahnya yen mendapat tekanan dari kuatnya perdagangan aset resiko yang menguntungkan perdagangan saham dan menekan safe haven.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kini berada di posisi 96.04 atau lebih lemah 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya. Awal sesi Asia indeks dibuka pada posisi 96.07 dan sempat mencapai posisi tinggi di 96.09 dan bersiap menuju kisaran supportnya.
Perdagangan sebelumnya dolar AS sempat mencapai posisi puncak tertinggi dalam hampir 2 pekan oleh 2 data makro yang memberikannya tenaga untuk melaju. Indeks semalam diperkuat oleh berkurangnya data klaim pengangguran yang lebih baik dari ekspektasi, demikian juga data survey manufaktur Philly Fed menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di sektor manufaktur kawasan berkembang berada pada kecepatan yang lebih tinggi dari perkiraan.
Terhadap beberapa rival utamanya, dolar menguat terhadap yen Jepang 0,10 persen, terhadap euro melemah 0,01 persen, terhadap poundsterling melemah 0,03 persen dan terhadap aussie melemah 0,13 persen.
Untuk perdagangan selanjutnya, di sesi Amerika terdapat beberapa momentum yang akan mempengaruhi sentimen pasar seperti data produksi industri, data prelim UoM consumer sentiment.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang