(Vibiznews – Forex) – Ditengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (22/01) posisi dolar AS turun dari puncak tertinggi dalam perdagangan selama 3 pekan oleh sepinya arahan lanjutan untuk menopang dolar sehingga pasar lakukan profit taking. Dolar sempat mencapai posisi tinggi tersebut ditengah sentimen perdagangan safe haven.
Kekuatan dolar terbatas, dimana hanya menguat terhadap euro dan kurs komoditas aussie. Kurs euro tertekan oleh buruknya data sentimen ekonomi ZEW terhadap ekonomi kawasan Euro yang dirilis menunjukkan data lebih rendah dari perkiraan data periode sebelumnya.
Sedangkan Aussie tertekan oleh anjloknya harga komoditas global seperti minyak mentah dan juga komoditas tambang seperti bijih besi dan tembaga yang menjadi andalan Australia. Sebelumnya juga sudah anjlok oleh buruknya data pertumbuhan ekonomi China kuartal terakhir tahun lalu.
Disisi lain terjadi kondisi sebaliknya dimana dolar melemah terhadap yen Jepang, poundsterling dan juga swissfranc. Yen Jepang menguat oleh kuatnya sentimen perdagangan safe haven yang memicu anjloknya bursa saham global, sehingga pasar memburu safe haven seperti yen dan juga swissfranc.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya kini berada di posisi 96.36 atau sedikit lebih kuat 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya. Awal sesi Asia indeks dibuka pada posisi 96.33 dan sempat mencapai posisi tinggi di 96.47 dan terendah di 96.31.
Untuk perdagangan selanjutnya, menurut analyst Vibiz Research Center, jika kondisi safe haven terus berlangsung pada bursa saham Amerika akan membayangi laju bullish dolar sehingga dapat terjadi sebeliknya. Seperti diketahui sentimen safe haven terjadi sejak awal sesi Asia oleh karena laporan buruk proyeksi pertumbuhan ekonomi global IMF.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang