(Vibiznews – Index) – Jelang akhir perdagangan saham bursa utama kawasan Asia terpantau saham-saham banyak yang anjlok. Akibatnya indeks bursa utama tersebut bergerak di posisi yang lebih rendah dari perdagangan sebelumnya. Pemicu anjloknya saham-saham tersebut oleh kekhawatiran pasar akan pertumbuhan ekonomi global.
Kekhawatiran pasar mendapat sentimen laporan IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan ekonomi dunia pada hari Senin. IMF mengurangi estimasi pertumbuhan global yang menunjukka bahwa momentum ekonomi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir melambat.
Di wilayah kawasan China, indeks komposit Shanghai turun hampir 0,7 persen dengan indeks komposit Shenzhen turun 0,48 persen. Di bursa lainnya di Hong Kong, indeks Hang Seng tergelincir 0,5 persen.
Anjloknya saham di bursa saham Jepang membuat indeks Nikkei 225 dan Topix turun masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,2 persen. Saham yang paling banyak ditekan yaitu saham kelas berat Fast Retailing, owner toko pakaian Uniqlo tergelincir sekitar 0,3 persen.
Di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi lebih rendah lebih dari 0,5 persen meskipun data pertumbuhan ekonomi negara itu untuk kuartal keempat 2018 dilaporkan di atas ekspektasi.
Di bursa saham Australia, indeks ASX 200 turun sekitar 0,5 persen, meskipun sebagian besar sektor melihat kenaikan. Sektor keuangan yang sangat tertekan, saham ANZ tergelincir 1,49 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 1,29 persen, Westpac turun 1,45 persen dan National Australia Bank merosot 1,32 persen.
Demikian juga dengan saham-saham di bursa saham Indonesia yang awal sesi dibuka dengan indeks alami penguatan namun kini terpantau indeks bergerak di area negatif dengan IHSG anjlok 0,41 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang