Perdagangan Saham di Asia Hati-hati, Bursa Jepang dan China Melemah

437

(Vibiznews – Index) – Investor di Asia masih berhati-hati dalam perdagangan saham di bursa kawasan tersebut pada hari Kamis (24/01) setelah selama 3 hari berturut mayoritas indeks alami tekanan. Sentimen kehati-hatian pasar tersebut dipicu  ketidakpastian seputar prospek ekonomi global dan juga pertarungan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung.

Sentimen pasar tersebut telah membuat bursa saham Jepang dan China masuk zona merah sejak awal perdagangan. Namun terpantau ada beberapa bursa yang sedang menuai untung seperti bursa saham Australia dan juga bursa saham Korea Selatan.

Pasar saham Australia sedikit lebih tinggi mendapat  isyarat positif dari Wall Street semalam  meskipun ada kekhawatiran tentang penutupan pemerintah AS. Selain itu mendapat tenaga tambahan dari rilis data pekerjaan Australia yang optimis untuk bulan Desember. Indeks  ASX 200 menguat  10,30 poin atau 0,18 persen.

Saham-saham yang lebih kuat yaitu saham perminyakan meskipun harga minyak mentah lebih rendah seperti saham Santos menguat hampir 4 persen, sementara Oil Search dan Woodside Petroleum menguat 1 persen. Santos melaporkan produksi 2018 setahun penuh  mengalahkan pedoman produksinya sendiri dan target produksi 2019 akan meningkat hingga 32 persen.

Keuntungan oleh saham minyak diimbangi oleh kelemahan dalam saham pertambangan seperti saham BHP Group turun 0,1 persen dan Rio Tinto lebih rendah 0,5 persen, namun Fortescue Metals naik lebih dari 1 persen.

Demikian yang terjadi di bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi naik sekitar 0,3 persen karena saham pembuat chip SK Hynix melonjak lebih dari 3 persen meskipun melaporkan pendapatan kuartalan yang di bawah ekspektasi. Perusahaan menyalahkan  harga chip yang lebih rendah. sebagai penyebab turunnya laba yang pertama dalam dua tahun ini.

Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,26 persen dengan indeks Topix pulih dari kerugian sebelumnya. Tekanan juga datang dari rilis data flash kinerja sektor manufaktur di Jepang jatuh ke stagnasi pada bulan Desember dan juga penguatan yen. Saham Jepang berfluktuasi sebelum ditutup sedikit lebih rendah pada hari Rabu.

Saham eksportir utama beragam karena penguatan yen, seperti saham Mitsubishi Electric naik lebih dari 1 persen dan Canon lebih tinggi 0,6 persen sementara Sony menurun lebih dari 1 persen dan Panasonic turun 0,4 persen. Untuk saham  produsen mobil utama, saham Honda naik 0,1 persen dan Toyota lebih tinggi 0,2 persen. Di sektor perbankan, Mitsubishi UFJ Financial dan Sumitomo Mitsui Financial masing-masing lebih tinggi 0,5 persen.

Kerugian saham juga terjadi di bursa Cina daratan, dengan indeks komposit Shanghai tergelincir sekitar 0,1 persen dan komponen Shenzhen turun 0,179 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong sebagian besar datar dengan penurunan 0,04 persen.

Sentimen secara keseluruhan selama jam perdagangan Asia nampak rapuh karena kekhawatiran atas keadaan negosiasi perdagangan AS-China menyusul laporan pada hari Selasa bahwa AS telah membatalkan pertemuan perdagangan dengan para pejabat Tiongkok.

Di Wall Street semalam, Dow Jones mengungguli rekan-rekannya dengan selisih yang besar dengan kenaikan 171,14 poin atau 0,7 persen, sementara indeks Nasdaq merangkak naik 5,41 poin atau 0,1 persen  dan indeks S&P 500 naik 5,80 poin atau 0,2 persen.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here