Bursa Wall Street Awal Pekan Dibuka Mengecewakan, Saham Caterpillar Biang Keroknya

670

(Vibiznews – Index) – Pembukaan perdagangan saham awal pekan di bursa Amerika Serikat Wall Street  hari Senin (28/01) indeks utamanya mencetak kerugian yang cukup signifikan oleh cemasnya investor merespon laporan keuntungan perusahaan Caterpillar dan Nvidia pada kuartal

Menjelang bel pembukaan, pembuat chip Nvidia mengumumkan bahwa pendapatan mereka pada kuartal terakhir 2018 menurun  menjadi $2,2 miliar dari $2,7 miliar. Akibatnya saham perusahaan anjlok lebih dari 15% yang  membebani indeks Teknologi S&P 500 hingga  turun 1,9%.

Selain itu, saham Caterpillar juga turun hampir 10% setelah perusahaan melaporkan laba yang lebih rendah periode Q4-2018 dari perkiraan sebelumnya. Perusahaan mengatakan penjualannya di wilayah Asia/Pasifik menurun karena permintaan yang lebih rendah di China. Caterpillar dianggap sebagai penentu arah untuk perdagangan global karena perusahaan ini terpapar ke pasar luar negeri. Perusahaan juga memangkas proyeksi keuntungan yang mengecewakan dan mempersalahkan penyebabnya adalah melemahnya permintaan dari China.

Terpantau indeks Dow Jones Industrial Average turun 350 poin atau 1,43 persen yang disumbang oleh anjloknya saham Caterpillar signifikan. Indeks S&P 500 turun 1,2 persen, yang dipimpin lebih rendah oleh saham-saham sektor teknologi dan industri. Nasdaq Composite turun 1,6 persen.

Indeks Industri S&P 500 adalah sektor dengan kinerja terburuk kedua di belakang sektor teknologi dengan kerugian 1,6%. Di antara 11 sektor S&P 500 utama, hanya indeks Utilitas yang tetap berada di wilayah positif pada awal perdagangan.

Penurunan saham Nvidia menekan saham pembuat chip lainnya seperti saham Advanced Micro Devices turun 7,8 persen sementara saham Micron tergelincir 3 persen. Kemudian saham The VanEck Vectors Semiconductor ETF (SMH) turun lebih dari 2,9 persen.

Kedua perusahaan tersebut mengutip China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia yang mencoba untuk mengatasi kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi melambat. China juga berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan AS untuk mengakhiri perang dagang yang dimulai tahun lalu.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here