IHSG dan Kospi Paling Mantap Diantara Bursa Asia 30 Januari

582
indeks kospi
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di mayoritas bursa kawasan Asia  hari Rabu  (30/01) kurang menarik dengan indeks yang merah setelah isyarat campuran semalam dari Wall Street, dan investor berbalik berhati-hati menjelang dimulainya pembicaraan perdagangan AS-China dan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS yang akan dirilis hari ini. Secara sektoral saham-saham sumber daya dan energy mencetak untung pasca naiknya harga komoditas.

Di bursa saham Cina daratan, indeks Komposit Shanghai tergelincir sekitar 0,2 persen dan indeks Komposit Shenzhen juga mengalami kerugian 0,257 persen. Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong merosot 0,34 persen dengan saham raksasa teknologi China Tencent turun 0,82 persen.

Indeks Nikkei 225 di bursa saham Jepang sempat dibuka menguat namun anjlok kembali dengan indeks tergelincir 0,55 persen dan indeks Topix turun 0,34 persen. Tekanan indeks lebih banyak dipicu oleh penguatan kurs yen, namun saham eksportir utama mixed seperti saham Sony menurun lebih dari 1 persen, saham Mitsubishi Electric merosot 0,1 persen, sementara itu saham Panasonic naik  0,5 persen dan saham Canon naik 0,2 persen.

Penguatan indeks bursa terjadi di bursa saham Korea selatan dengan indeks Kospi  diperdagangkan lebih tinggi dengan kenaika0,47 persen yang dibayangi oleh anjloknya saham LG Display. Saham ini turun  lebih dari 3,6 persen setelah perusahaan mengatakan pengiriman panelnya untuk kuartal pertama diperkirakan akan menurun dengan persentase satu digit yang tinggi karena permintaan musiman yang lemah.

Pergerakan positif juga terjadi pada indeks ASX 200 Australia yang diperdagangkan sedikit lebih tinggi karena sektor sumber daya naik sekitar 1,7 persen dan saham penambang utama Australia naik. Saham Rio Tinto melonjak 3,24 persen, Fortescue Metals Group melonjak 6,56 persen dan BHP Billiton naik 2,05 persen. Kenaikan saham ini mendapat suntikan dari  kenaikan harga bijih besi dan tembaga di tengah kekhawatiran pasokan karena bencana pertambangan di Brasil.

Di tempat lain di Asia,  Selandia Baru, Malaysia, dan Taiwan juga lebih rendah, namun di bursa saham Indonesia sedikit lebih tinggi dengan posisi IHSG kini sedang naik 0,31 persen.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here