(Vibiznews – Index) – Perdagangan saham di bursa kawasan Asia bervariasi pada perdagangan akhir pekan hari Jumat (01/02), setelah rilis data manufaktur China yang jauh di bawah ekspektasi.
Sebuah survei pribadi pada sektor manufaktur China pada hari Jumat menunjukkan bahwa aktivitas pabrik mengalami kontraksi pada bulan Januari. Indeks Caixin/Markit PMI berada di 48,3 di Januari, dibandingkan dengan 49,7 di Desember.
Pasar saham Cina daratan dibuka dan bergerak menguntungkan dengan indeks komposit Shanghai naik sekitar 0,3 persen dan indeks komposit Shenzhen juga naik lebih tinggi 0,933 persen. Namun hanya saham di bursa Hong Kong yang alami kerugian dengan indeks Hang Seng turun 0,31 persen karena profit taking pasar setelah rally 3 hari berturut
Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 diperdagangkan sedikit lebih rendah sementara indeks Topix turun 0,1 persen. Namun kini indeks bergerak naik oleh sumbangan kenaikan saham Fast Retailing naik sekitar 1,7 persen. Tekanan saham mendapat sumbangan dari anjloknya saham Nintendo yang turun sekitar 6 persen setelah perusahaan memangkas perkiraan penjualan untuk konsol game Switch di tahun fiskal yang berakhir Maret 2019.
Indeks Kospi di perdagangan bursa saham Korea Selatan alami kenaikan 0,14 persen. yang mendapat banyak sumbangan kuat dari kenaikan saham Samsung Electronics sebesar 0,87 persen.
Di bursa saham Australia, indeks ASX 200 dibuka merah dengan sebagian besar sektor melihat kenaikan. Awalnya ditekan oleh buruknya saham sektor keuangan khususnya perbankan seperti saham ANZ Group tergelincir 0,88 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 0,63 persen, Westpac turun 0,69 persen dan National Australia Bank merosot 1,13 persen. Namun kini indeks bergerak positif dengan penguatan 0,08 persen.
Bursa lainnya juga seperti di Singapura , Malaysia dan India juga alami pergerakan indeks saham yang kuat, di Indonesia juga terpantau IHSG menguat sebesar 0,67 persen.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang